ISIS membantu mendanai usaha pengepungan terhadap sebuah kota di Filipina Selatan melalui seorang militan Malaysia yang dilaporkan tewas oleh pasukan pemerintah.
Panglima militer Filipina, Jenderal Eduardo Ano, mengatakan kepada Associated Press, Mahmud bin Ahmad dilaporkan menyalurkan dana lebih dari 600 ribu dolar dari ISIS untuk memperoleh senjata, pangan dan suplai-suplai lain untuk membantu serangan di Marawi. Ia mengatakan, hasil perdagangan ilegal narkoba juga ikut mendanai serangan itu.
Mahmud dilaporkan terluka dalam sebuah pertempuran dan tewas tanggal 7 Juni lalu. Seorang pemimpin militan setempat, Omarkhayam Maute, juga diyakini tewas pada saat awal berlangsungnya pertempuran sengit itu. Pasukan keamanan kini sedang mencari mayat mereka untuk memvalidasi laporan intelijen yang diterima militer.
Ano mengatakan, pasukan keamanan berusaha meminta bantuan warga desa untuk menemukan lokasi pasti di mana Mahmud dilaporkan dikubur. Para pejabat keamanan Malaysia telah menerima informasi mengenai tewasnya Mahmud di Marawi dan sedang berusaha mengukuhkannya.
Ia mengatakan, dua pemimpin pemberontak lainnya, Isnilon Hapilon dan saudara laki-laki Maute, Abdullah, saat ini masih terlibat dalam pertempuran di Marawi. [ab/uh]