Sejumlah anggota parlemen bersiap memulai proses perundingan yang rentan di dalam negara yang dilanda kelumpuhan politik selama satu bulan ini.
Tetapi menjelang pertemuan yang dijadwalkan hari Selasa (31/5), militan ISIS menyerang Baghdad dengan dua bom dan bom ketiga menghantam bagian utara ibukota itu menewaskan sedikitnya 20 orang.
Serangan ini mengingatkan bahaya kebuntuan politik yang berlarut-larut. Ledakan beberapa bom sebelumnya memicu gelombang demonstrasi jalanan dan kemarahan mendesak pemimpin negara itu agar mengundurkan diri.
Perdana Menteri Irak Haider Al Abadi hari Minggu (29/5) menyampaikan pidato di hadapan parlemen, menyerukan kepada para anggota parlemen untuk mengesampingkan perbedaan-perbedaan yang ada sampai pertempuran untuk merebut kembali Fallujah selesai.
Sebagian anggota parlemen terpecah belah tajam sejak Abadi berupaya menerapkan reformasi pemerintah, termasuk mengganti beberapa menteri dengan teknokrat. [em/ii]