Ribuan pasukan Israel dengan dukungan tank, pesawat terbang dan kapal-kapal angkatan laut melanjutkan serangan darat hari kedua ke Jalur Gaza, Jumat (18/7).
Tentara Israel mengatakan Jumat pagi bahwa seorang prajurit tewas dalam pertempuran dalam operasi malam sebelumnya, korban jiwa pertama militer sejak serangan darat mulai. Tidak dijelaskan bagaimana kematian itu terjadi.
Para petugas medis Palestina mengatakan sedikitnya 21 penduduk Gaza tewas sejak serangan darat dilangsungkan, yang ditujukan untuk menghancurkan terowongan-terowongan yang digunakan militan untuk melakukan serangan-serangan terhadap target-target Israel.
Militer Israel melaporkan korabnn pertama di pihaknya Jumat pagi setelah seorang tentaranya tewas dalam pertempuran dengan para pejuang Hamas, kelompok Islamis yang mengontrol Jalur Gaza.
Semalam, Militer Israel mengatakan melalui Twitter, pihaknya telah menewaskan 14 militan, menghancurkan 20 peluncur roket dan melangsungkan sembilan serangan terhadap terowongan-terowongan dan menggempur 103 target.
PM Israel Benyamin Netanyahu mengatakan, Jumat, ia siap memperluas secara signifikan ofensif tersebut, yang hingga saat ini tampaknya lebih terbatas dibanding operasi Israel yang dilakukan pada tahun 2008 dan 2009, yang mengakibatkan 1400 warga Palestina dan 13 warga Israel tewas.
Yonah Jeremy Bob, wartawan masalah hukum harian Jerusalem Post mengatakan kepada VOA penyerbuan itu tampaknya dibatasi hanya serangan oleh pasukan khusus di daerah-daerah perkotaan. Ia mengatakan sebagian besar pasukan Israel berkumpul di tempat-tempat terbuka di pinggir Gaza atau mulai mengelilingi daerah-daerah perkotaan.
Dalam pernyataan tertulis, Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry menegaskan kembali “hak Israel membela diri dari ancaman teroris.” Tetapi, dalam percakapan telepon, ia memberitahu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Amerika berharap Israel melakukan operasi presisi untuk menyerang terowongan,” sebagaimana digambarkan Israel mengenai misi itu.