Pihak berwenang mengatakan seorang laki-laki Palestina ditembak mati pasukan Israel setelah ia melepaskan tembakan di Kota Tua Yerusalem dan melukai empat orang, hari Minggu (21/11). Salah satu korban meninggal dunia akibat luka yang diderita.
Menurut surat kabar Israel Haaretz, para pejabat Israel telah mengidentifikasi penembak itu sebagai Fadi Abu Shehadam (42) asal Yerusalem Timur, yang “yang dikenal berafiliasi dengan Hamas.”
Insiden itu terjadi di lokasi yang sakral, baik bagi umat Yahudi maupun Muslim. Tempat itu dikenal umat Yahudi dengan nama Temple Mount, sedangkan umat Islam menyebutnya Al-Haram ash-Sharif atau Tempat Suci Mulia.
BACA JUGA: Inggris Melarang Kelompok Militan Palestina HamasPerdana Menteri Israel Naftali Bennett memerintahkan pasukan keamanan waspada untuk mencegah serangan lain.
“Pasukan kami di tempat kejadian bertindak sangat cepat. Dua polisi perempuan dan seorang polisi laki-laki yang ada di lokasi dengan cepat melucuti teroris itu. Meski demikian, ini adalah serangan teroris kedua baru-baru ini di Yerusalem. Saya telah mengarahkan pasukan keamanan untuk bersiaga dan waspada, sekaligus mewaspadai serangan tiruan. Kita harus waspada dan mencegah serangan ke depan,” ujar Bennett.
Kelompok militan Hamas memuji serangan itu dalam sebuah pernyataan, tanpa mengklaim tanggung jawab. Hamas menyebut serangan itu “operasi yang heroik.” Mereka kemudian mengakui Abu Shkhaidem sebagai salah satu anggotanya.
Dua hari sebelum penembakan, Jumat (19/11), pemerintah Inggris mengatakan pihaknya akan melarang kelompok militan Palestina Hamas sebagai organisasi teroris. Inggris tidak akan lagi membedakan sayap politik dan sayap militer kelompok tersebut.
Penembakan hari Minggu (21/11) adalah yang kedua dalam beberapa terakhir.
Seorang remaja tewas ditembak hari Rabu (17/11) di Kota Tua Yerusalem setelah menikam dua polisi perbatasan.
Israel merebut Kota Tua dan beberapa bagian Yerusalem Timur pada perang Timur Tengah tahun 1967 dan mencaploknya dalam sebuah langkah yang tidak diakui secara internasional.
Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara mereka di masa depan. Sementara Israel mengatakan seluruh kota Yerusalem merupakan ibu kota abadi yang tidak terpisahkan. [rd/em]