Italia menuntut agar NATO menyelidiki apakah kapal perang NATO tidak mengindahkan permintaan pertolongan dari sebuah kapal yang penuh pengungsi yang sedang melarikan diri dari Libya.
Menteri Luar Negeri Italia Franco Frattini mengatakan hari Jumat Italia juga meminta NATO agar mempertimbangkan perubahan misinya untuk mengharuskan pasukan NATO di kawasan itu menolong dan melindungi kaum imigran yang melarikan diri dari konflik melalui laut.
Kapal-kapal Italia hari Kamis menolong kira-kira 370 pengungsi dari sebuah kapal yang terombang-ambing dekat pulau Italia, Lampedusa, di laut Tengah. Organisasi-organisasi pertolongan mengatakan kaum imigran itu memberitahu puluhan orang yang meninggal akibat dehidrasi dan kelelahan dalam 6 hari kapal yang rewot mereka berada di laut.
Laporan-laporan di Italia mengatakan sebuah kapal perang NATO yang hanya 50 kilometer jauhnya diberitahu mengenai keadaan itu pekan ini, tetapi tidak mau datang untuk menolong kaum imigran itu.
Tetapi, NATO mengatakan mereka baru mengetahui kapal yang minta tolong itu hari Kamis dari Italia. Seorang jurubicara NATO mengatakan hari Jumat Pengawal Pantai Italia mengukuhkan kepada NATO bahwa Pengawal Pantai Italia itu mengirim 3 kapal dan satu helikopter untuk menolong kaum imigran tersebut. Jurubicara itu mengatakan NATO sedang bekerjasama dengan pihak berwenang Italia untuk mengetahui sepenuhnya apa yang terjadi.
Jurubicara itu juga mengatakan kapal-kapal NATO telah membantu pengungsi di masa lalu, dan mengemukakan sebagai contoh insiden bulan Maret dan bulan lalu.
NATO beroperasi di Libya berdasarkan mandat PBB untuk melindungi kaum sipil terhadap serangan pasukan Gaddafi.