Mugabe Kecam Bekas Partainya Sehari Sebelum Pemilu

Mantan presiden Zimbabwe Robert Mugabe berbicara pada wartawan di kediamannya di Harare, 29 Juli 2018, pada malam sebelum pemilu di mana ia mendukung pemimpin partai oposisi Gerakan Perubahan Demokrasi Nelson Chamisa.

Mantan presiden Zimbabwe, Robert Mugabe, hari Minggu (29/7) mengecam partai politik yang dia dirikan, dengan mengatakan ia tidak bisa memilih ZANU-PF yang berkuasa dalam pemungutan suara Senin.

Mantan presiden Zimbabwe Robert Mugabe mengatakan rakyat Zimbabwe tidak pernah bebas sejak kudeta militer tahun lalu yang secara de facto menggulingkannya dari pemerintahan. Belum jelas apa yang dimaksud dengan pernyataannya itu.

Mugabe secara mengejutkan menggelar konferensi pers di rumahnya di Harare, pada malam pemilihan pertama di negara itu sejak ia digulingkan dari jabatannya.

Mantan presiden itu mengatakan kudeta November lalu itu tidak perlu ada karena ia berencana mundur pada Desember. Ditambahkannya, “omong kosong” bahwa ia ingin agar istrinya Grace yang menggantikan kedudukannya.

Para analis politik mengatakan hal yang mendasari langkah militer untuk menggulingkan Mugabe adalah pemecatan Wakil Presiden Emmerson Mnangagwa, yang sangat disukai militer. Mugabe menuduh Mnangagwa sebagai pengkhianat. Langkah itu dipandang oleh banyak kalangan sebagai kesempatan bagi Mugabe untuk mengisi posisinya dengan istrinya yang sangat tidak populer di mata rakyat.

Pemilihan ini adalah yang pertama dalam 38 tahun tanpa Mugabe pada surat suara sebagai kepala ZANU-PF. Mugabe, 94 tahun, mengundurkan diri November di bawah tekanan militer. Wakilnya, Emmerson Mnangagwa, 75 tahun, mengambil alih dan sekarang mencalonkan diri sebagai presiden.

Mugabe mengatakan ia tidak akan memilih Mnangagwa dalam pemilu hari Senin (30/7).

"Saya tidak bisa memilih mereka yang menyiksa saya," kata Mugabe, yang mengundang wartawan ke rumah mewahnya di daerah pinggiran Harare yang kaya. Dia berbicara perlahan tetapi tanpa gangguan, selama lebih dari dua jam, sementara pembantunya sesekali membantu dia duduk tegak dengan topangan bantal-bantal bermotif macan.

Mnangagwa, yang saat ini menjabat sebagai presiden, akan berhadapan dengan pemimpin kelompok oposisi Nelson Chamisa dari Partai Gerakan Perubahan Demokrasi dalam pemilu ini.

Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa menuduh saingan utamanya, Nelson Chamisa, pada Minggu membuat perjanjian dengan Robert Mugabe pada malam pemilihan dan meragukan niat Chamisa untuk membangun kembali negara itu. [em]