Jepang Peringati 10 Tahun Bencana Alam dan Nuklir

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga meletakkan bunga di depan altar untuk para korban gempa bumi dan tsunami pada upacara peringatan 10 tahun bencana tersebut, di Tokyo, Jepang 11 Maret 2021. (Foto: Behrouz Mehri via Reuters)

Jepang memperingati 10 tahun gempa bumi hebat dan tsunami yang menghancurkan sejumlah desa dan kota, serta memicu salah satu bencana nuklir terburuk di dunia.

PM Yoshihide Suga dan Kaisar Naruhito memimpin acara mengheningkan cipta dalam upacara peringatan di Tokyo pada hari Kamis (11/3), tepat pada waktu gempa berkekuatan 9,0 yang memicu tsunami yang menyapu kawasan timur laut Jepang sebelum menerjang pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di prefektur Fukushima.

Gelombang tinggi melumpuhkan pasokan listrik dan sistem pendingin PLTN, menyebabkan pelelehan di tiga reaktor, melepaskan sejumlah besar radiasi ke udara dan memaksa evakuasi ratusan ribu warga, membuatnya menjadi bencana nuklir terburuk dunia sejak kecelakaan Chernobyl tahun 1986.

Pemerintah Jepang telah menghabiskan hampir $300 miliar untuk berbagai proyek rekonstruksi di Fukushima dan daerah-daerah sekitarnya. Namun banyak daerah sekitar PLTN yang lumpuh itu tetap terlarang untuk dimasuki karena kadar radiasi yang tetap tinggi. Lebih dari 40 ribu warga masih dalam pengungsian karena krisis nuklir Fukushima.

Warga di sepanjang pesisir timur laut Jepang berkumpul pada Kamis (11/3) pagi untuk meletakkan bunga dan berdoa dengan hening bagi lebih dari 18 ribu orang yang meninggal dalam bencana tersebut. [uh/ab]