Kepala badan intelijen dalam negeri Jerman hari Minggu (10/12) memperingatkan bahwa China menggunakan jejaring sosial untuk menggalang informasi para anggota parlemen dan pejabat, sementara peretas China semakin sering menyerang perusahaan-perusahaan Eropa melalui pemasok yang terpercaya.
Hans-Georg Maassen mengatakan BfV Jerman yakin bahwa lebih dari 10.000 orang Jerman telah menjadi sasaran agen intelijen China yang berpose sebagai konsultan, pencari tenaga kerja atau peneliti, terutama di situs jejaring sosial LinkedIn.
BfV membentuk sebuah gugus tugas awal tahun ini untuk memeriksa penggunaan profil palsu di jaringan sosial itu selama periode sembilan bulan. Badan tersebut memberi tahu wartawan delapan profil palsu yang paling produktif di LinkedIn yang digunakan oleh mata-mata China.
Dengan menggunakan nama seperti Lily Wu, Laeticia Chen atau Alex Li, profil tersebut menampilkan resume yang mengesankan, ratusan kontak dan gambar menarik para profesional muda.
Badan itu juga menyebut enam organisasi yang katanya digunakan oleh mata-mata China untuk menutupi pendekatan mereka, termasuk Association France Euro-Chine dan Global View Strategic Consulting.
Keduanya belum memberi komentar yang diminta kantor berita AP. [as]