Jerman: Pembicaraan Perdagangan-Bebas AS-Uni Eropa Gagal

Kanselir Jerman Angela Merkel dan Wakil Kanselir Sigmar Gabriel dalam pertemuan puncak Uni Eropa (7/7). Berlin, Jerman. (foto: REUTERS/Hannibal Hanschke)

Menteri perekonomian Jerman mengatakan kurangnya kemajuan mengenai setiap bagian besar perundingan yang sudah berlangsung lama adalah penyebab kegagalan pembicaraan perdagangan antara Uni Eopa dan Amerika Serikat.

Pembicaraan perdagangan bebas antara Uni Eropa dan Amerika Serikat telah gagal, kata menteri perekonomian Jerman hari Minggu, dengan memberi alasan kurangnya kemajuan mengenai setiap bagian besar perundingan yang sudah berlangsung lama itu.

Baik Washington maupun Brussel telah berusaha mencapai persetujuan sebelum akhir tahun ini, walaupun ada keraguan di antara beberapa negara anggota Uni Eropa mengenai Kemitraan Perdagangan dan Investasi Trans-Atlantik atau TTIP itu.

Sigmar Gabriel, yang juga Wakil Kanselir Jerman, menilai perundingan TTIP kurang baik dibandingkan dengan persetujuan yang dicapai antara Uni Eropa yang beranggotakan 28 negara itu dan Kanada, yang katanya lebih adil bagi kedua pihak.

“Menurut saya, perundingan dengan Amerika Serikat itu telah gagal secara de facto, walaupun tidak ada yang benar-benar mengakuinya,” kata Gabriel dalam pertemuan tanya-jawab dengan para warga di Berlin.

Ia mengemukakan dalam 14 babak perundingan pembicaraan, kedua pihak belum menyepakati mengenai satu hal-pun dari ke-27 bab yang dirundingkan.

Gabriel menuduh Washington “marah” mengenai persetujuan yang dicapai Uni Eropa dengan Kanada, yang dinamakan CETA, karena mengandung unsur-unsur yang tidak dikehendaki Amerika dalam TTIP.

“Kita tidak boleh menyerah kepada usul Amerika,” kata Gabriel, yang juga ketua Partai Demokrat Sosial Jerman yang berhaluan kiri-moderat.

Kementerian Gabriel tidak terlibat langsung dalam perundingan dengan Washington karena persetujuan perdagangan dirundingkan di tingkat Uni Eropa. Tetapi penilaian yang sangat buruk demikian dari seorang pejabat terkemuka di negara ekonomi terbesar di Eropa itu kemungkinan akan membuat pembicaraan lebih jauh antara pimpinan Uni Eropa dan pemerintahan Obama lebih sulit. [gp]