Kandidat presiden Joko "Jokowi" Widodo mendesak para pendukungnya, Kamis (10/7) untuk secara seksama mengawasi penghitungan suara dalam pemilihan presiden yang ketat ini di tengah kekhawatiran akan kecurangan, sehari setelah ia dan pesaingnya Prabowo Subianto sama-sama mendeklarasikan kemenangan.
Jokowi mengutarakan kekhawatirannya akan kecurangan suara di negara yang terjangkit wabah korupsi dan penyuapan, terutama di sektor publik.
Berbicara pada jurnalis di Jakarta, Jokowi menyerukan relawan dan anggota partai untuk "mengawasi dan menjaga proses di tempat-tempat pemungutan suara (TPS)."
"Saya menyerukan pada semua partai untuk tidak mencampuri aspirasi tulus rakyat Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo mengecam Jokowi berusaha "membajak" proses demokrasi dengan mengeluarkan klaim awal bahwa ia telah menang, Rabu. Ia menyebut deklarasi kemenangan pada Rabu itu "gila-gilaan dan tidak bertanggung jawab."
"Proses demokratis ada dalam bahaya serius karena dibajak oleh pihak lain," ujarnya tanpa memberikan detail.
Prabowo sendiri membuat deklarasi kemenangan sekitar satu jam setelah Jokowi.
Para investor sudah yakin bahwa Jokowi, yang dilihat sebagai reformis potensial dan pemimpin yang bersih, akan menang. Bursa saham Indonesia naik 2,5 persen pada pembukaan Kamis dan rupiah menguat. Namun bursa menurun lagi sedikit sore hari dan ditutup dengan 1,46 persen. (AFP)