Jumlah Korban Meninggal COVID-19 di Singapura Lampaui SARS

Pekerja kantor memindai kode QR Safe Entry untuk memasuki mal, di tengah wabah COVID-19 di Singapura 12 Mei 2021. (Foto: REUTERS/Dawn Chua)

Singapura melaporkan kematian ke-34 akibat COVID-19, melampaui jumlah korban yang tercatat selama wabah Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) 2003 sebanyak 33 orang.

Data Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mencatat negara-kota itu adalah salah satu negara yang paling parah dilanda SARS di luar China daratan, berdasarkan jumlah infeksi dan kematian.

Reuters, Rabu (9/6), melaporkan SARS, penyakit menular yang sebelumnya tidak diketahui, diyakini telah muncul dari pasar-pasar tradisional di Provinsi Guangdong, China, sebelum menyebar ke kota-kota besar. Secara global, terdapat 774 orang meninggal akibat epidemi yang melanda hampir 30 negara.

Meski jumlah kematian akibat pandemi saat ini telah melampaui angka kematian akibat wabah SARS, Singapura masih merupakan salah satu negara dengan tingkat kematian akibat COVID-19 yang terendah di dunia.

Pihak berwenang Singapura telah mengatakan pada awal pandemi COVID-19 bahwa pengalaman berurusan dengan SARS berarti mereka lebih siap untuk wabah COVID-19.

Sejauh ini, Singapura telah melaporkan 62.219 infeksi COVID-19 sejak Januari tahun lalu, sementara negara itu mencatat 238 kasus SARS antara Maret dan Mei 2003.

Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan korban meninggal ke-34 akibat COVID-19 adalah seorang perempuan berusia 86 tahun yang belum divaksinasi COVID-19 dan memiliki riwayat komorbid atau penyakit penyerta, termasuk diabetes dan hipertensi. [ah/ft]