Kabinet Jepang menyetujui peningkatan kesembilan berturutan anggaran pertahanan negara. Hal itu dilakukan menyusul keputusan pemerintah untuk mendukung program pengembangan misil jelajah jarak jauh dan pesawat tempur siluman untuk melawan potensi ancaman dari China dan Korea Utara.
Anggaran pertahanan sekitar $ 51,7 miliar yang direncanakan untuk tahun fiskal 2021 itu adalah yang pertama di bawah Perdana Menteri Yoshihide Suga dan merupakan peningkatan 1,1 persen dari anggaran tahun ini. Anggaran ini kemungkinan akan mendapat persetujuan parlemen awal tahun depan sebagai bagian dari anggaran nasional bernilai $ 1,03 triliun untuk tahun fiskal yang dimulai pada bulan April.
Sebagian besar dari rencana anggaran digunakan untuk memperkuat kemampuan misil Jepang, termasuk $ 324 juta untuk mengembangkan misil anti-kapal jarak jauh yang dapat ditembakkan dari kapal perusak atau jet tempur, serta $ 144 juta untuk membeli misil jarak jauh JSM yang dapat dimuat pada pesawat tempur siluman F-35.
Rencana baru pertahanan misil Jepang yang diadopsi oleh Kabinet Suga Jumat lalu itu akan memungkinkan Jepang memperluas penyebaran misil di berbagai lokasi termasuk pulau-pulau yang dikuasainya di Laut China Timur, yang juga diklaim oleh Beijing.
Pemerintahan Suga menjalankan prioritas pendahulunya, Shinzo Abe, seorang ahli militer. Di bawah masa hampir delapan tahun Abe, Jepang memperluas peran internasional militernya di tengah meningkatnya ancaman dari China dan Korea Utara.
BACA JUGA: Australia Tandatangani Kesepakatan Militer dengan JepangTokyo telah berulang kali menyebut kedua tetangganya itu sebagai ancaman terhadap keamanan regional dan telah mempelajari kemungkinan mengembangkan kemampuan serangan pertama terhadap pangkalan musuh untuk bertahan dari serangan yang mungkin terjadi.
Di bawah kepemimpinan Abe, Jepang juga telah meningkatkan pembelian pesawat tempur siluman Amerika yang mahal seperti F-35 dan sistem pertahanan misil, sementara Pasukan Bela Diri Jepang semakin meningkatkan operasinya bersama pasukan Amerika.
Untuk tahun fiskal 2021, Jepang akan menghabiskan $ 630 juta untuk membeli dua F-35B dan empat F-35A sebagai bagian dari rencana negara untuk memiliki lebih dari 150 F-35.
Jepang juga menempatkan sistem radar Aegis canggih pada dua kapal perusak baru untuk memperkuat pertahanan misilnya setelah membatalkan rencana untuk membangun sistem Aegis di darat karena masalah teknis. [ab/ka]