Petenis nomor satu dunia Novak Djokovic berurai air mata setelah menghadapi kekalahan mengejutkan 7-6(4) 7-6(2) dari Juan Martin del Potro asal Argentina, dalam putaran pertama Olimpiade, Minggu (7/8).
Djokovic telah mendominasi tenis putra pada beberapa tahun terakhir dan menetapkan prioritas untuk mendapat medali emas Olimpiade, satu-satunya penghargaan besar yang masih belum diraihnya.
"Tidak diragukan lagi ini adalah salah satu kekalahan terpahit dalam kehidupan dan karir saya," ujar Djokovic kepada wartawan.
"Tidak mudah menghadapinya, apalagi sekarang, di saat luka masih menganga."
Setelah meraih gelar Australia dan Perancis Terbuka tahun ini, Djokovic masih menjadi unggulan untuk menambah emas Olimpiade ke dalam 12 gelar grand slam miliknya. Del Potro sama terkejutnya dengan semua orang melihat petenis Serbia itu kalah.
"Saya tidak mengira akan mengalahkan Novak malam ini," ujar juara AS Terbuka 2009 itu, yang telah bergulat dengan cedera pergelangan tangan pada sebagian besar musim ini dan berperingkat ke-141 di dunia.
"Tapi permainan saya luar biasa, pukulan forehand saya bagus," tambah pemain berusia 27 tahun itu.
Del Potro pernah mengalahkan Djokovic dalam pertandingan memperebutkan medali perunggu pada Olimpiade London empat tahun lalu.
Atlet Argentina itu, yang pernah mencapai posisi ke-4 di dunia, mengatakan kinerjanya melawan Djokovic memberinya harapan untuk sepenuhnya mengatasi mimpi buruk cedera yang dihadapinya.
Djokovic mendapat peluang untuk merasakan atmosfer Rio pada permainan ganda bersama kawan satu tim dari Serbia, Nenad Zimonjic. Mereka akan melawan duo Brazil Marcelo Melo dan Bruno Soares pada putaran kedua putra hari Senin. [hd]