Kampanye pemilu Catalonia telah terguncang oleh pembunuhan seorang pria mengenakan bendera Spanyol oleh pendukung sayap kiri yang sebelumnya dipenjara karena dengan ganas menyerang seorang polisi.
Serangan tersebut terjadi di tengah ketegangan memuncak mengenai upaya Catalonia untuk merdeka. Banyak pendukung persatuan Spanyol menuduh mereka telah menjadi sasaran "kampanye kebencian" oleh golongan separatis.
Sementara itu, sebagian separatis, mengatakan bahwa mereka telah diserang oleh lawan-lawan mereka.
Seorang pria berusia 55 tahun, Victor Lainez, meninggal hari Selasa (12/12), empat hari setelah dia dipukul di kepala dengan sebuah tongkat logam di luar sebuah bar di kota Zaragoza, ibu kota wilayah Aragon, yang merupakan tetangga Catalonia.
Lainez, yang mengenakan selempang dengan warna merah dan kuning bendera Spanyol, bertengkar dengan orang yang diduga penyerangnya, Rodrigo Lanza, dan tiga orang lainnya, kata seorang juru bicara polisi.
Saksi mata mengatakan kepada media lokal bahwa Lanza dan tiga orang lainnya mulai berteriak ke Lainez dan memanggilnya "facha", atau fasis, karena warna selempangnya.
Ketika Lainez meninggalkan bar, Lanza, 33, diduga mengejarnya dan memukulnya dari belakang dengan sebuah tongkat logam sebelum melarikan diri, membuatnya tidak sadarkan diri, menurut laporan media setempat.
Seorang hakim hari Kamis (14/12) memerintahkan agar Lanza ditahan tanpa jaminan, sambil menunggu penyelidikan pembunuhan itu. [ps/al]