Kapal induk pertama Tiongkok berlayar untuk pertama kalinya hari Rabu dari pelabuhan Dalian untuk uji coba di laut yang telah lama ditunggu-tunggu. Meskipun kapal, yang dikenal dengan nama Rusia, Varyag, adalah sumber kebanggaan nasional, hal itu juga meningkatkan kekhawatiran di kalangan negara tetangga Tiongkok.
Pada akhir 1990-an, Tiongkok membeli kerangka kosong kapal induk tersebut dari Ukraina. Kapal itu dibangun oleh Uni Soviet pada 1980-an namun kepemilikannya dipindahkan ke Ukraina setelah bekas pemerintah komunis itu runtuh.
Sejak itu, kapal tersebut telah menjadi sumber banyak spekulasi dan diskusi di kalangan militer dan sangat diantisipasi oleh penggemar militer di Tiongkok. Selama beberapa minggu terakhir, televisi pemerintah Tiongkok dan situs-situs berita militer menyoroti persiapan kapal itu setiap hari.
Pelayaran itu semakin jelas ketika juru bicara Kementerian Pertahanan Tiongkok Geng Yansheng berbicara secara terbuka tentang kapal itu untuk pertama kalinya akhir bulan lalu. Pada konferensi pers bulanan rutin, Geng memastikan rencana Tiongkok untuk membangun sejumlah kecil kapal induk dan menjamin bahwa niat Tiongkok damai.
Geng mengatakan, "Tiongkok akan tetap menempuh pembangunan damai dan kebijakan luar negeri independen tentang damai bersama-sama dengan kebijakan pertahanan nasional. Kami memiliki garis pantai yang panjang dan wilayah laut yang luas di bawah yurisdiksi kami. Ini adalah tanggung jawab angkatan bersenjata Tiongkok untuk melindungi laut teritorial dan melestarikan hak-hak kedaulatan laut dan maritim."
Menurut Geng, Tiongkok meminta pendapat dari banyak pihak untuk pengembangan kapal induk itu lebih lanjut. Dia mengatakan Varyag akan digunakan untuk pelatihan militer dan penelitian ilmiah.
Sebuah pernyataan Kementerian Pertahanan hari Rabu mengatakan kapal induk itu akan segera kembali ke pelabuhan untuk dilingkupi dan diuji lebih lanjut.
Para pejabat Tiongkok berupaya mengecilkan signifikansi dari kapal induk itu, tetapi kapal itu telah menjadi simbol meningkatnya kekuatan militer Tiongkok di tengah ketegangan dengan beberapa negara tetangga atas sengketa maritim di Laut Cina Timur dan Selatan.
Arthur Ding, adalah pengamat militer Tiongkok di Universitas Chengchi Nasional di Taiwan.
Ding mengatakan banyak pihak di Tiongkok yang mengantisipasi peluncuran program kapal induk itu, dan uji coba itu akan membantu memenuhi keinginan publik untuk memastikan negara itu memenuhi kemajuan itu. Media pemerintah Tiongkok sering menyebutkan bahwa Tiongkok adalah satu-satunya anggota Dewan Keamanan PBB yang tidak memiliki kapal induk.
Analis militer di Tiongkok mengatakan perlu beberapa tahun lagi agar kapal induk itu bisa beroperasi dan lebih dari dua dasawarsa untuk membangun sebuah program kapal induk.
Sebagian besar analis militer dan komentator di Tiongkok mengatakan negara itu pada akhirnya akan membutuhkan setidaknya 3 kapal induk - satu untuk terus berada di laut, satu lagi di pelabuhan lain untuk perbaikan dan yang ketiga untuk pelatihan.