Nelayan dari tiga kapal penangkap ikan Taiwan mendarat di pulau Taiping di Laut China Selatan Selasa pagi (26/7) sebagai bagian dari sebuah perjalanan yang sudah direncanakan.
Empat kapal berlayar pada 20 Juli untuk menekankan kedaulatan Taiwan setelah sebuah mahkamah internasional menetapkan Taiping sebagai sebuah batu karang dan bukan pulau. Kapal ke empat yang mengangkut tiga wartawan dari TV Phoenix Hongkong yang meliput perjalanan tersebut tidak ikut berlabuh.
Taiping juga dikenal sebagai pulau Itu Aba, dan bagian dari Kepulauan Spratly di Laut China Selatan. Pulau ini dikelola oleh Taiwan, tetapi juga diklaim oleh China, Filipina, dan Vietnam.
Menurut Kementerian Pertahanan Taiwan, permohonan izin mendarat di pulau Taiping harus diajukan 45 hari sebelumnya. Ketiga kapal nelayan Taiwan yang tidak memiliki izin itu meminta Administrasi Penjaga Pantai Taiwan untuk memberikan mereka akses untuk perlindungan darurat.
Pada Selasa pagi, nelayan diberi izin mendarat di pelabuhan tetapi mereka tidak memasuki daerah yang dikendalikan militer. Pasukan yang ditempatkan di pulau itu memberi krew kapal makanan dan 21 kanister air bersih.
Seseorang yang mewakili para nelayan ini menyebut perjalanan simbolis ini sukses karena mereka berhasil mendarat dan memperoleh air bersih. [jm]