Teritori Inggris Gibraltar menolak keberatan Amerika pada hari Kamis (15/8) dan membebaskan supertanker Iran "Grace 1" dari tahanan, tidak lama setelah Amerika Serikat melakukan langkah hukum baru untuk menghalangi pembebasan itu.
Pemerintah Gibraltar menyatakan telah menerima jaminan dari Teheran bahwa kapal itu tidak akan mengirim muatan minyak mentahnya ke Suriah. Namun Gibraltar tidak segera menyatakan kapal itu akan siap berlayar. Kantor berita Reuters mengutip Iran yang menyatakan kapal itu akan diubah catatan negara asalnya dan namanya, dan akan berlayar segera setelah dapat mengisi bahan bakar.
“Tidak ada lagi alasan masuk akal untuk curiga yang membuat penahanan kapal ini diperlukan,” kata kepala pemerintahan Gibraltar, Fabian Picardo dalam suatu pernyataan.
Kepala pemerintahan Gibraltar Fabian Picardo dalam suatu pernyataan mengemukakan, “Kami telah menghilangkan minyak mentah bernilai lebih dari 140 juta dolar untuk rezim Assad di Suriah.”
Grace 1 mengangkut 2,1 juta barel minyak Iran sewaktu polisi Gibraltar dan Pasukan Khusus Inggris menangkapnya. Tanker ini diduga mengangkut minyak ke Suriah, yang merupakan pelanggaran sanksi-sanksi Uni Eropa dan Amerika.
Beberapa jam sebelumnya, Amerika mengisyaratkan keinginan untuk menghalangi pembebasan kapal itu yang ditangkap Inggris pada 4 Juli lalu. Hal tersebut menunda putusan mengenai pembebasan, tetapi ketua Mahkamah Agung Gibraltar Anthony Dudley mengatakan ia belum menerima permintaan tertulis dari Amerika.
BACA JUGA: Tindakan AS Hentikan Pembebasan Tanker Iran di GibraltarSetelah penahanan Grace 1, Teheran membalas dengan menangkap tanker Inggris, Stena Impero, pada 19 Juli di Selat Hormuz karena melanggar “peraturan maritim internasional.” Iran masih menahan Stena Impero. Hormuz adalah selat strategis yang menjadi jalur pelayaran kapal pengangkut sekitar seperlima minyak mentah dunia.
Iran telah berulang kali menyerukan pembebasan Grace 1, dengan menyatakan kapal itu berada di perairan internasional dan tidak menuju Suriah.
Teheran pada hari Kamis (15/8) mengecam upaya Amerika untuk menghalangi pembebasan kapal tersebut. [uh/lt]