Karzai Keberatan dengan Rencana Petraeus di Afghanistan

Presiden Hamid Karzai menyatakan keberatan atas rencana merekrut warga desa untuk mengikuti program pertahanan setempat.

Sebuah surat kabar Amerika terkemuka melaporkan panglima yang baru pasukan Amerika dan NATO di Afghanistan menghadapi tentangan dari Presiden Afghanistan Hamid Karzai.

Surat kabar Washington Post melaporkan hari Sabtu pertemuan pertama antara Jenderal Amerika David Petraeus dan Presiden Karzai “berubah menjadi tegang” setelah presiden Afghanistan itu menyatakan lagi keberatannya atas rencana merekrut warga desa untuk mengikuti program pertahanan setempat.

Program pertahanan yang melibatkan warga setempat merupakan sebuah komponen penting strategi militer Amerika di Afghanistan. Washington Post mengatakan, keberatan Karzai atas rencana tersebut merupakan tantangan awal kepada Petraeus, yang sedang berusaha menjalin hubungan kerjasama dengan pemimpin Afghanistan itu.

Pada hari Jumat, Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle mengatakan pasukan NATO akan mengalihkan tanggung-jawab keamanan kepada pasukan setempat di tiga hingga empat provinsi Afghanistan mulai tahun depan.

Dalam perkembangan lainnya, NATO mengatakan mereka telah menerima tanggung-jawab penuh atas tewasnya enam warga sipil dan beberapa korban luka-luka lainnya secara tidak disengaja di Afghanistan timur pada hari Kamis.

NATO mengatakan pada hari Jumat, ke-6 jenazah warga sipil tersebut telah diangkat dari tempat kejadian sebelum penyelidikan atas insiden di Janu Khel itu dilakukan.

Para pemimpin Afghanistan dan NATO telah mengadakan pertemuan dengan para tetua setempat dan pemuka masyarakat untuk membicarakan insiden itu.

NATO telah menyatakan dukacita kepada para keluarga korban warga sipil itu. Koalisi mengatakan penyelidikan tuntas atas insiden itu sedang berlangsung.