Kejahatan Turun Lebih dari 20 Persen di Filipina

Warga yang ditangkap kebanyakan laki-laki, menunggu untuk dibawa ke kantor polisi dalam pelaksanaan operasi dari kampanye "Perang Terhadap Narkoba" Presiden Rodrigo Duterte, di komunitas kumuh Tondo, di Manila, Filipina, 30 September, 2016. (Foto: dok).

Kejahatan turun lebih dari seperlima di Filipina tahun ini, yang menggembirakan masyarakat dan memberi indikasi bahwa kemungkinan kampanye maut anti-narkoba Presiden Duterte yang menimbulkan kemarahan internasional karena masalah hak azasi mencegah kejahatan.

Tindak illegal terhadap manusia dan harta benda menurun 21,8 persen dari Januari sampai akhir November tahun ini, dibanding periode yang sama tahun 2016, demikian menurut data Angkatan kepolisian Nasional Filipina yang dikutip media dalam negeri.

Data tersebut menunjukkan kemajuan dalam kampanye anti-narkoba Duterte yang kontroversial serta keseluruhan usaha kepolisian, kata Antonio Contreras, ilmuwan politik di Universitas De La Salle di Filipina.

“Ini adalah penurunan besar, jadi ini merupakan indikasi bahwa usaha pemerintah berhasil,” kata Contreras. Ia memperkirakan pemerintah dan penggemar media social akan menggunakan data itu untuk menekankan hal tersebut. “Ini akan digunakan dan diplintir oleh para pendukung,” katanya. [gp]