Kekerasan Berlanjut, Uni Eropa akan Kenakan Sanksi Baru atas Suriah

Uni Eropa akan mengenakan larangan perjalanan dan pembekuan aset para pejabat Suriah, termasuk Presiden al-Assad dan keluarganya.

Para menteri luar negeri Eropa yang bertemu di Brussels membahas larangan perjalanan dan pembekuan aset para pejabat Suriah.

Uni Eropa telah memutuskan untuk memberlakukan sanksi baru terhadap orang-orang yang dekat dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad, sementara bentrokan baru pecah di berbagai penjuru negara itu.

Para menteri luar negeri Eropa yang bertemu di Brussels mengatakan mereka akan memberlakukan larangan perjalanan dan pembekuan aset terhadap beberapa anggota pemerintahan dan keluarga presiden, termasuk istrinya yang kelahiran Inggris, Asma al-Assad.

Sebelum pertemuan itu, Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengatakan, sanksi itu akan menambah tekanan terhadap pemerintah Suriah, yang katanya terus melakukan kekerasan.

Para diplomat mengatakan, daftar lengkap mereka yang terkena sanksi akan dirilis ketika mulai berlaku Sabtu besok. Uni Eropa telah menanggapi aksi penumpasan berdarah Presiden Assad yang telah berlangsung setahun dengan memberlakukan serangkaian sanksi, termasuk larangan impor minyak Suriah dan tindakan terhadap bank sentralnya.

Sementara itu, para aktivis oposisi melaporkan kekerasan berlanjut Jumat. Organisasi Pengamat HAM Suriah yang berbasis di Inggris mengatakan kepada VOA, tiga tentara pembelot Suriah tewas dalam bentrokan hebat di Azaz, dekat perbatasan dengan Turki. Organisasi itu juga mengatakan, pasukan Suriah meneruskan gempuran mereka terhadap kota Homs, di Suriah Tengah -- lokasi pengepungan yang banyak diberitakan sebelumnya tahun ini.