Para pejabat mengatakan kelompok terkait Al-Qaeda itu hari Kamis melancarkan serangan terhadap beberapa posisi pemerintah di distrik Huriwa dan Karan, Somalia utara.
Kedua pihak mengaku telah menimbulkan korban di pihak musuh, meskipun laporan mereka tidak bisa dikukuhkan secara independen.
Al-Shabab menarik mundur laskarnya dari ibukota bulan Agustus lalu setelah pemerintah melancarkan serangan dengan dukungan pasukan Uni Afrika. Kelompok Islamis itu mengatakan tindakan tersebut "langkah taktis" dan bertekad akan kembali.
Sejak akhir November telah terjadi 15 serangan bom di Mogadishu, dan pemerintah menuduh al-Shabab melakukan serangan-serangan itu.
Dalam wawancara dengan VOA hari Kamis, seorang mantan pejabat Badan Keamanan Nasional Somalia mengatakan Al-Shabab tampaknya telah mengadopsi siasat gerilya untuk membuat Mogadishu tidak stabil.
Kolonel Abdulahi Ali Maow juga mengatakan al-Shabab tampaknya telah menciptakan satuan laskar yang lebih canggih, sebagian di antaranya mungkin telah menyusup ke dalam pasukan pro-pemerintah.