Ahrar al-Sham mundur hari Kamis (10/12) untuk memprotes peran yang diberikan kepada kelompok-kelompok yang menurut pendapatnya terlalu dekat dengan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.
Ahrar al-Sham, kelompok ultrakonservatif yang didukung Arab Saudi yang sebagian besar beroperasi di Suriah utara, menarik diri pada akhir konferensi dua hari di Riyadh, ibukota Saudi.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan konferensi itu sepertinya “sangat konstruktif,” tetapi terlalu dini untuk merencanakan pembicaraan perdamaian ronde baru. Dia menyampaikan pernyataan itu di sela-sela konferensi iklim PBB di Paris.
Kerry mengatakan kepada wartawan bahwa sebuah pertemuan sedang direncanakan di New York, dengan dukungan PBB. “Ini belum pasti, tetapi pertemuan di Arab Saudi tampaknya sangat konstruktif sekarang ini, dan kita perlu menunggu hasil konferensi tersebut,” kata menlu.
Pertemuan yang akan berlangsung hingga Jumat itu diikuti wakil-wakil dari Koalisi Nasional Suriah yang didukung Barat dan bahkan beberapa kelompok pemberontak Islamis.
Suatu rencana perdamaian yang disepakati bulan lalu oleh 20 negara yang bertemu di Wina menetapkan tenggat 1 Januari bagi dimulainya pembicaraan antara kelompok-kelompok pemberontak dan pemerintah Assad. [vm/ds]