Mahasiswa/mahasiswi S2 dan S3 di India mengajar sains di atas kereta api untuk para siswa di lokasi-lokasi paling terpencil di negara itu.
NEW DELHI —
Sistem kereta api di India merupakan salah satu yang terbesar dan tersibuk di dunia. Tapi sistem tersebut tidak hanya digunakan untuk penumpang. Pemerintah India telah menggunakan jaringan besar ini untuk memberikan pelajaran dalam kelas bergerak bagi anak-anak di daerah-daerah paling terpencil di negara itu.
Raghav Pandya sangat senang sains sampai ia menghabiskan waktu enam bulan dalam setahun untuk membagi kecintaannya itu untuk anak-anak di seluruh India.
“Saya bersemangat menyebarkan dan meningkatkan kesadaran akan ilmu pengetahuan dan mekanisme ilmiah di sekitar kita. Orang-orang ingin tahu mengapa dan bagaimana sesuatu terjadi atau bekerja," ujar Pandya.
Pandya adalah salah satu dari 40 mahasiswa/mahasiswi S2 dan S3 yang terlibat dalam program Science Express, menjadikan kereta tempat tinggal mereka dan bepergian sejauh 19.000 kilometer ke seluruh India dari April sampai Oktober tahun ini.
Kereta akan berhenti di 62 lokasi yang berbeda, termasuk New Delhi, tempat ratusan pelajar berbaris untuk mendapatkan kesempatan melihat pameran yang difokuskan pada keberagaman hayati, konservasi dan perubahan iklim.
Kerumunan di Science Express
Lebih dari 8,5 juta orang berkunjung ke pameran bergerak itu, sebuah proyek yang diluncurkan oleh perdana menteri India pada 2007 untuk menarik perhatian anak-anak muda pada sains.
Penasihat Departemen Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Chander Mohan ditugasi mencari jalan untuk membalikkan penurunan minat dalam bidang itu.
“Mengapa tidak membawa sains pada orang-orang bukannya membawa orang pada sains? Dan cara apa yang lebih baik selain jaringan kereta api India, yang sangat besar sehingga ini merupakan jaringan terbesar di dunia. Jaringan ini mencapai seluruh negeri. Setiap sudut dan belokan di India terhubungkan dengan jaringan kereta api," ujar Mohan.
Kereta berhenti di setiap stasiun selama tiga atau empat hari dan anak-anak muda memiliki kesempatan untuk ambil bagian dalam kegiatan laboratorium dengan bantuan para pendidik yang melakukan percobaan dengan fokus pada prinsip-prinsip matematika dan sains.
Untuk beberapa dari anak-anak ini, terutama dari kota-kota kecil di sudut-sudut terjauh di India, hal ini merupakan kesempatan langka untuk belajar lebih dari yang diajarkan di kelas.
Melihat reaksi mereka membuat perjalanan kereta sebanding bagi para pendidik seperti Pandya.
"Melihat percobaan yang menarik atau hal-hal lain, ketika mereka menjadi tahu, mereka mengatakan 'oh, wow.' Faktor 'wow' ini terlihat di mata mereka. Di masa kecil, kita tidak memiliki paparan semacam itu," ujarnya.
Kereta Science Express akan bergerak melewati India bagian timur, dengan pemberhentian di negara bagian Bengal Barat dan Orissa pada Juli nanti. Pameran keliling ini diharapkan dapat menarik 10 juta pengunjung sampai akhir tahun. (Aru Pande)
Raghav Pandya sangat senang sains sampai ia menghabiskan waktu enam bulan dalam setahun untuk membagi kecintaannya itu untuk anak-anak di seluruh India.
“Saya bersemangat menyebarkan dan meningkatkan kesadaran akan ilmu pengetahuan dan mekanisme ilmiah di sekitar kita. Orang-orang ingin tahu mengapa dan bagaimana sesuatu terjadi atau bekerja," ujar Pandya.
Pandya adalah salah satu dari 40 mahasiswa/mahasiswi S2 dan S3 yang terlibat dalam program Science Express, menjadikan kereta tempat tinggal mereka dan bepergian sejauh 19.000 kilometer ke seluruh India dari April sampai Oktober tahun ini.
Kereta akan berhenti di 62 lokasi yang berbeda, termasuk New Delhi, tempat ratusan pelajar berbaris untuk mendapatkan kesempatan melihat pameran yang difokuskan pada keberagaman hayati, konservasi dan perubahan iklim.
Kerumunan di Science Express
Lebih dari 8,5 juta orang berkunjung ke pameran bergerak itu, sebuah proyek yang diluncurkan oleh perdana menteri India pada 2007 untuk menarik perhatian anak-anak muda pada sains.
Penasihat Departemen Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Chander Mohan ditugasi mencari jalan untuk membalikkan penurunan minat dalam bidang itu.
“Mengapa tidak membawa sains pada orang-orang bukannya membawa orang pada sains? Dan cara apa yang lebih baik selain jaringan kereta api India, yang sangat besar sehingga ini merupakan jaringan terbesar di dunia. Jaringan ini mencapai seluruh negeri. Setiap sudut dan belokan di India terhubungkan dengan jaringan kereta api," ujar Mohan.
Kereta berhenti di setiap stasiun selama tiga atau empat hari dan anak-anak muda memiliki kesempatan untuk ambil bagian dalam kegiatan laboratorium dengan bantuan para pendidik yang melakukan percobaan dengan fokus pada prinsip-prinsip matematika dan sains.
Untuk beberapa dari anak-anak ini, terutama dari kota-kota kecil di sudut-sudut terjauh di India, hal ini merupakan kesempatan langka untuk belajar lebih dari yang diajarkan di kelas.
Melihat reaksi mereka membuat perjalanan kereta sebanding bagi para pendidik seperti Pandya.
"Melihat percobaan yang menarik atau hal-hal lain, ketika mereka menjadi tahu, mereka mengatakan 'oh, wow.' Faktor 'wow' ini terlihat di mata mereka. Di masa kecil, kita tidak memiliki paparan semacam itu," ujarnya.
Kereta Science Express akan bergerak melewati India bagian timur, dengan pemberhentian di negara bagian Bengal Barat dan Orissa pada Juli nanti. Pameran keliling ini diharapkan dapat menarik 10 juta pengunjung sampai akhir tahun. (Aru Pande)