Kerry bertemu Presiden Rusia, Vladimir Putin di Kremlin setelah berdiskusi dengan Menteri LN, Sergei Lavrov.
"Saya pikir tidak diragukan, Menteri Luar Negeri Lavrov dan saya telah sepakat bahwa bersama-sama, Amerika dan Rusia mempunyai kemampuan untuk dapat membuat perubahan penting di sini," kata Kerry.
Amerika Serikat dan Rusia memiliki pandangan yang berlawanan mengenai konflik di Suriah dan Ukraina. Washington menuduh Moskow mempersenjatai dan mendukung separatis di Ukraina timur dan mengutuk pencaplokan Rusia atas di Semenanjung Krimea tahun 2014. Kerry mendesak Rusia untuk menarik senjata-senjata beratnya dari Ukraina dan mematuhi kesepakatan gencatan senjata Minsk.
Rusia mendukung Presiden Suriah, Bashar al-Assad, sementara Amerika menuduhnya Assad melakukan kejahatan perang terhadap rakyatnya sendiri dan mengatakan, tidak ada tempat bagi Assad dalam kememimpinan Suriah pada masa depan. Putin mengatakan, ia menyambut baik kesempatan untuk mendiskusikan proposal Amerika itu.
"Menteri Lavrov baru saja memberitahu saya secara rinci baik tentang proposal Amerika maupun beberapa masalah yang memerlukan pembahasan tambahan," kata Putin.
Setelah pembicaraan itu, Kerry mengatakan, Amerika dan Rusia punya tujuan sama bagi Suriah: yaitu bahwa Suriah harus non-sektarian dan bebas teroris, tetapi ia menyerukan agar Rusia menghentikan pemboman terhadap pihak oposisi di Suriah dengan dalih melawan ektremis.
“Saya senang Presiden Putin mempertimbangan usulan itu. Kami membicarakan tentang daerah-daerah operasi Amerika dan Rusia, dan ia sangat akomodatif dalam pengertian, kita perlu memastikan bahwa militer kedua negara berkomunikasi satu sama lain untuk menghindarkan kemungkinan terjadinya konflik,” kata Kerry.
Menteri luar negeri Rusia mengatakan, kedua pihak telah membuat kemajuan dalam masalah Ukraina dan Suriah.
"Kami sudah sepakat untuk melanjutkan tugas yang sudah pada tahap lanjut, untuk menciptakan satu daftar organisasi teroris dan membantu PBB membentuk sebuah delegasi oposisi yang representatif, yang siap mengadakan pembicaraan konstruktif dengan pemerintah Suriah," kata Lavrov.
Amerika dan Rusia adalah sponsor utama pembicaraan yang bertujuan memediasi tercapainya gencatan senjata antara pemerintah dan oposisi Suriah. [ps/ds]