Ketegangan Amerika-Turki Kembali Muncul

ARSIP - Menlu AS, John Kerry, kiri, dan Menlu Turki Mevlut Cavusoglu bersiap untuk rapat sebelum pertemuan puncak G20 (3/9/2016). Hangzhou, China. (foto: AP Photo/ Ng Han Guan)

Ketegangan membayangi kunjungan dua wakil AS ke Turki oleh karena medali yang diberikan milisi Kurdi Suriah, YPG, kepada Brett McGurk. Turki menuduh YPG sebagai kelompok teroris yang terkait dengan partai terlarang PKK.

Media Turki melaporkan ketegangan diplomatik membayangi kunjungan dua hari yang sekarang sudah berakhir oleh Wakil Menlu Amerika Antony Blinken dan Brett McGurk, Utusan Khusus Presiden untuk Koalisi Global Melawan ISIS.

McGurk ditegur karena menerima medali dari milisi Kurdi Suriah, YPG, sekutu penting Amerika dalam perang melawan ISIS. “Jangan lakukan itu lagi” Presiden Recep Tayyip Erdogan dilaporkan berkata demikian pada akhir pertemuan mereka.

Turki menuduh YPG sebagai kelompok teroris yang terkait dengan partai terlarang PKK yang diperangi Turki selama lebih dari 30 tahun. Perselisihan itu merupakan salah satu dari banyak isu yang membuat hubungan antara kedua sekutu NATO tegang.

Dalam beberapa minggu terakhir Amerika berupaya memperbaiki hubungan dengan Turki. Wakil Presiden Amerika Joe Biden berkunjung ke Ankara dan Erdogan bertemu dengan Presiden Barack Obama di sela-sela KTT G20 awal bulan ini di China.

Upaya-upaya itu tampaknya buyar selama kunjungan Erdogan minggu lalu ke NY.

“Hubungan Turki-Amerika tidak mampu mengatasi ketegangan ini” kata pakar hubungan internasional Soli Ozel dari Universitas Kadir Has di Istanbul.

“Antara dua minggu lalu di China, ada kesan hubungan Turki- Amerika baik, perbedaan telah diatasi, setuju untuk berbeda pendapat dan hubungan sekarang baik-baik saja menjadi sikap dimana semua yang dikatakan Erdogan, khususnya dalam perjalanan kembali ke Turki, boleh dikatakan menentang Amerika dalam berbagai isu”.

Turki menuntut ekstradisi ulama Turki Fethullah Gulen, yang dituduh mendalangi kudeta gagal bulan Juli lalu di Turki, juga membayangi kunjungan Erdogan ke Amerika.

Pemilu presiden Amerika makin dipandang sebagai faktor yang merumitkan hubungan antara kedua negara. [my/ds]