Ketegangan Pakistan-AS Tampak Mereda

Panglima Angkatan Bersenjata Pakistan, Qamar Javed Bajwa

Amerika Serikat tampaknya akan melonggarkan tekanan publik terhadap Pakistan dalam upaya mendorong negara itu membantu memajukan perdamaian dan rekonsiliasi dengan Taliban, guna mengakhiri perang di Afghanistan.

Optimisme tersebut, kata para analis, bersumber dari percakapan telepon Rabu lalu antara Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo dan Panglima Angkatan Bersenjata Pakistan, Qamar Javed Bajwa. Percakapan semacam itu jarang terjadi.

Kedua pemimpin membahas cara-cara memajukan hubungan bilateral, kata juru bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert. Ia mengatakan “perlunya rekonsiliasi politik di Afghanistan, dan pentingnya menargetkan semua militan dan kelompok teroris di Asia Selatan tanpa membeda-bedakan,” juga dibahas. Para pejabat Pakistan menyebut percakapan langsung pertama Bajwa dengan Pompeo “positif dan produktif.”

Hubungan antara kedua sekutu dalam “perang melawan terorisme” telah memburuk sejak Agustus lalu, sewaktu Presiden Amerika mengumumkan Strategi Asia Selatannya. Dalam kebijakan itu, Amerika menyalahkan Pakistan karena tidak mencegah Taliban dan anggota jaringan teroris Haqqani melancarkan serangan terhadap pasukan Amerika di Afghanistan. Islamabad menyangkal tuduhan itu.

Washington memangkas bantuan sipil untuk Pakistan dan menangguhkan semua bantuan militer pada Januari lalu. Kedua pihak baru-baru ini saling menerapkan larangan perjalanan terhadap diplomat pihak lain dan tidak melakukan kontak politik tingkat tinggi sebelum Pompeo menelpon Bajwa Rabu lalu. [uh/ab]