Ketua Bank Sentral Amerika (Federal Reserve), Jerome Powell menyatakan suku bunga jangka pendek bisa segera dipangkas karena ekonomi global melemah dan masih ada kekhawatiran mengenai kebijakan perdagangan.
Ketika ia menyampaikan laporan moneter semi-tahunan Bank Sentral kepada Kongres pada hari Rabu (10/7), Powell mengisyaratkan bank sentral mungkin akan memangkas suku bunga untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade.
Powell mengatakan "ketidakpastian seputar ketegangan perdagangan dan kekhawatiran mengenai kekuatan ekonomi global terus membebani prospek ekonomi AS."
Ia mengatakan kepada Komite Layanan Keuangan DPR pemangkasan suku bunga bisa dilakukan ketika pejabat Fed bertemu akhir bulan ini.
Powell mengatakan meskipun pasar tenaga kerja AS tetap kuat dan belanja konsumen stabil, tingkat pertumbuhan investasi bisnis "jelas melamban." Ia juga mengatakan lambannya pertumbuhan pada negara-negara ekonomi besar di luar negeri "bisa mempengaruhi ekonomi A.S."
Suku bunga acuan The Fed saat ini berada dalam kisaran 2,25% dan 2,5% dan beberapa pengamat pasar memperkirakan bank sentral akan memangkasnya hingga seperempat %. Trump, yang mengandalkan ekonomi kuat untuk mendukung masa jabatan keduanya tahun depan, sebelumnya menyebut Fed sebagai ancaman terbesarnya.
Trump menyerang The Fed ketika bank sentral AS itu menaikkan suku bunga empat kali tahun lalu, dengan alasan meredam pertumbuhan ekonomi A.S. dan menekan pasar saham.
Powell tidak menyinggung kecaman Trump ketika menyampaikan pendapatnya namun berterima kasih kepada para anggota Kongres atas "kemandirian" operasional yang telah diberikan kepada The Fed.
The Fed memotong suku bunga jika dianggap perlu untuk merangsang pertumbuhan ekonomi karena hal itu meringankan biaya finansial, yang selanjutnya akan memicu lebih banyak transaksi pinjaman dan investasi. (my/jm)