Keluarga Claudia Patricia Gomez Gonzalez, imigran asal Guatemala yang ditembak mati oleh Pengawal Perbatasan Amerika di Texas pekan ini, menuntut keadilan bagi perempuan umur 18 tahun itu.
Dominga Vicente, bibi Claudia mengatakan keponakannya itu beremigrasi untuk melepaskan diri dari kemiskinan. Setelah lulus dari sekolah akuntan forensik, katanya hari Jumat, Claudia tidak dapat melanjutkan ke perguruan tinggi atau mendapat pekerjaan jadi ia meninggalkan Guatemala.
Kementerian Luar Negeri Guatemala mengutuk penembakan itu dan mengkonfirmasi identitas Claudia.
Pengawal Perbatasan Amerika menerangkan hari Rabu bahwa seorang petugas mencoba menahan sekelompok orang yang dicurigai masuk secara gelap ke Amerika di Rio Bravo, selatan Laredo. Tetapi, katanya, petugas itu diserang oleh beberapa orang menggunakan “benda tumpul” yang kemudian memicu petugas melepaskan setidaknya satu tembakan.
Peristiwa itu kini ditangani oleh FBI dan Texas Rangers. [vm/al]