Pemimpin baru Korea Utara menegaskan kebijakan untuk mengutamakan kepentingan militer dengan menyetujui anggaran belanja pertahanan yang besar.
Anggaran tersebut disetujui hanya beberapa jam setelah peluncuran roket yang gagal dan dikecam masyarakat dunia sebagai uji teknologi misil terselubung.
Langkah terbaru Korea Utara ini menunjukkan adanya indikasi kuat bahwa pemerintahan mendiang Kim Jong Il yang mengutamakan militer akan berlanjut di bawah kepemimpinan anaknya.
Media pemerintah negara itu, KCNA melaporkan, Majelis Rakyat Tertinggi Korea Utara juga meresmikan kepemimpinan Kim Jong Un di negara itu dan mempromosikan sekelompok pejabat militer muda ke Komisi Pertahanan Nasional yang berpengaruh.
Meski demikian, Perdana Menteri Choe Yong Rim mengatakan kepada para legislator, prioritas utama negara itu adalah untuk membangun ekonomi dan memperbaiki standar kehidupan rakyat.
Majelis Rakyat Tertinggi Korea Utara mengadakan pertemuan Jumat dalam sidang satu hari untuk meratifikasi penunjukan pejabat dan promosi, membahas anggaran tahun ini, dan untuk membuat amandemen konstitusi yang meresmikan kepemimpinan Kim Jong Un di negara itu.
Langkah terbaru Korea Utara ini menunjukkan adanya indikasi kuat bahwa pemerintahan mendiang Kim Jong Il yang mengutamakan militer akan berlanjut di bawah kepemimpinan anaknya.
Media pemerintah negara itu, KCNA melaporkan, Majelis Rakyat Tertinggi Korea Utara juga meresmikan kepemimpinan Kim Jong Un di negara itu dan mempromosikan sekelompok pejabat militer muda ke Komisi Pertahanan Nasional yang berpengaruh.
Meski demikian, Perdana Menteri Choe Yong Rim mengatakan kepada para legislator, prioritas utama negara itu adalah untuk membangun ekonomi dan memperbaiki standar kehidupan rakyat.
Majelis Rakyat Tertinggi Korea Utara mengadakan pertemuan Jumat dalam sidang satu hari untuk meratifikasi penunjukan pejabat dan promosi, membahas anggaran tahun ini, dan untuk membuat amandemen konstitusi yang meresmikan kepemimpinan Kim Jong Un di negara itu.