Komandan Tertinggi Pasukan AS: Hubungan AS-Afghanistan Tetap Kuat

Komandan pasukan AS di Afghanistan, Jenderal John Allen berbicara di depan Komisi Angkatan Bersenjata DPR AS, Selasa (foto: dok).

Komandan pasukan AS di Afghanistan, Jenderal John Allen memberitahu Komisi Angkatan Bersenjata DPR AS hari Selasa.

Komandan pasukan AS dan NATO di Afghanistan mengatakan hubungan antara koalisi dan pasukan Afghanistan tetap kuat dan bahwa kampanye militer berada pada jalurnya, meskipun akhir-akhir ini mengalami kemunduran.

Jenderal John Allen memberitahu Komisi Angkatan Bersenjata DPR pada hari Selasa bahwa meskipun "banyak pekerjaan keras dan maut yang harus dilakukan ... kemajuan itu nyata dan berkelanjutan." Dia mengatakan tentara AS dan Afghanistan telah benar-benar menurunkan pemberontakan dan pasukan Afghanistan siap untuk memimpin keamanan.

Kesaksian Allen di Washington adalah yang pertama sejak seorang tentara AS diduga menewaskan 16 warga Afghanistan dalam penembakan beruntun pada tanggal 11 Maret di provinsi Kandahar Afghanistan selatan. Bulan lalu, protes kekerasan meletus di seluruh Afghanistan setelah pembakaran Al Quran yang tidak disengaja di sebuah pangkalan udara Amerika. Allen mengatakan Selasa 32 warga Afghanistan tewas dalam kerusuhan tersebut.

Komandan itu juga mengatakan 60 tentara koalisi tewas dalam pertempuran sejak Januari, 13 dari mereka "di tangan yang tampaknya pasukan keamanan Afghanistan." Allen mencatat "beberapa bulan terakhir telah menyusahkan," tetapi hubungan antara koalisi dan pasukan NATO tetap kuat.

NATO sedang dalam proses penyerahan kontrol keamanan kepada pasukan Afghanistan. Semua pasukan tempur asing akan meninggalkan Afghanistan pada akhir 2014.

Jendral Allen mengatakan Kamis bahwa pasukan keamanan Afghanistan telah diperbanyak dari 276.000 menjadi 330.000 tahun lalu dan akan mencapai kekuatan penuh mereka menjelang batas waktu Oktober. Menurutnya, ekspansi itu akan memungkinkan 23.000 tentara tambahan yang tersisa menarik diri pada bulan September.

Pejabat AS dan Afghanistan sedang merundingkan persyaratan perjanjian yang akan menentukan kehadiran Amerika di Afghanistan setelah semua pasukan tempur Amerika meninggalkan negara itu.

Wakil presiden Afghanistan pada Selasa meyakinkan rakyat Afghanistan bahwa setiap kesepakatan kemitraan strategis dengan Amerika Serikat akan menghormati kedaulatan negaranya.