Komite Liga Arab Rekomendasi Kelanjutan Misi Pemantau di Suriah

Pertemuan komite Liga Arab di Kairo untuk membahas misi pemantauan di Suriah (22/1). Meski banyak dikritik, komite Liga Arab mendukung dilanjutkanya misi tim pemantau di Suriah.

Komite Liga Arab telah merekomendasi penambahan personel dan dilanjutkannya misi pemantauan di Suriah hingga satu bulan lagi.

Para pejabat Liga Arab menyatakan komite penting kelompok itu telah merekomendasi dilanjutkannya misi pemantauan di Suriah hingga satu bulan lagi dan meningkatkan jumlah personel yang akan memantau tindakan keras pemerintah Suriah terhadap pemberontak oposisi yang menewaskan korban.

Para pejabat mengatakan, komite menteri-menteri luar negeri Liga Arab yang menangani krisis Suriah mengeluarkan rekomendasi itu di Cairo hari Minggu, menjelang pertemuan lengkap menteri luar negeri blok dengan 22 anggota itu. Para menteri diperkirakan akan menyetujui permintaan untuk memberi lebih banyak waktu dan sumberdaya bagi tim pemantau beranggota 165 orang itu.

Kelompok oposisi terkemuka Suriah, Dewan Nasional Suriah melobi Liga Arab untuk meninggalkan misi pemantauan dan mengajukan krisis Suriah ke Dewan Keamanan PBB. Para aktivis oposisi menuduh pemerintah Suriah memperdaya tim pemantau dan memanfaatkannya sebagai kedok untuk meningkatkan operasi militer terhadap demonstran anti pemerintah dan pemberontak.

Aktivis HAM yang berbasis di Inggris Rami Abdul-Rahman mengatakan pasukan yang setia kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad bertempur melawan pemberontak di Douma, di pinggir kota Damaskus, Sabtu malam. Ia mengatakan pertempuran berkobar sewaktu pasukan keamanan menembaki iring-iringan pemakaman, sehingga menewaskan empat orang. Douma menjadi pusat kerusahan selama pergolakan antipemerintah yang telah berlangsung 10 bulan.

Pemerintah Suriah menuduh teroris bersenjata menggerakkan revolusi di sana. Dalam laporan hari Minggu, kantor berita Suriah SANA menyatakan teroris menembak mati seorang brigadir jenderal dan seorang perwira senior lainnya sewaktu mereka sedang berkendara menuju kantor di pinggir kota Damaskus dan Homs, Suriah Tengah.

PBB menyatakan kekerasan terkait pemberontakan di Suriah telah menewaskan lebih dari 5.400 orang. Suriah menyatakan teroris telah menewaskan sekitar 2.000 tentara sejak kerusuhan dimulai.