Enam bulan setelah penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) dari Afghanistan, anggota Kongres AS memiliki beberapa pilihan untuk mengirim bantuan guna menopang ekonomi Afghanistan yang sedang berjuang tanpa mendukung Taliban yang kini berkuasa di negara tersebut.
Selama hampir 20 tahun keterlibatan AS di Afghanistan, negara itu bergantung pada bantuan asing sampai separuh lebih dari ekonominya. Tetapi AS membekukan sebagian besar cadangan mata uang negara itu senilai $9,4 miliar Agustus lalu untuk mengisolasi Taliban setelah mereka mengambil alih kekuasaan.
BACA JUGA: Bayi-bayi Sulit Bertahan Hidup di Tengah Krisis di Afghanistan"Terus terang terdapat bahaya moral dalam menempatkan miliaran ke Afghanistan sekarang," kata Senator Partai Demokrat Chris Murphy dalam sidang kongres pada Rabu (9/2).
"Kita bisa melakukan yang terbaik untuk mengalihkannya dari Taliban, tetapi tidak diragukan bahwa sebagian dampak dari bantuan adalah untuk menyelamatkan Taliban dari dirinya sendiri. Itu sangat tidak menyenangkan," tambah Murphy.
BACA JUGA: Menlu Taliban: Pengakuan Internasional Makin DekatPBB pada bulan lalu mengeluarkan seruan kepada komunitas internasional untuk meminta bantuan terbesarnya, dengan mengatakan dana sebesar $4,4 miliar diperlukan karena "bencana kemanusiaan besar-besaran membayangi." Menurut perkiraan Program Pangan Dunia (WFP), hanya terdapat 2 persen orang Afghanistan akan memiliki cukup makanan untuk musim dingin kali ini.
"Enam bulan lalu, Afghanistan adalah negara miskin, negara yang sangat miskin," kata David Miliband, presiden dan CEO Komite Penyelamatan Internasional, kepada anggota Kongres.
“Hari ini, Afghanistan adalah negara yang kelaparan, bukan hanya negara miskin. Alasannya yang dengan sangat menyesal saya laporkan — penyebab langsung dari krisis kelaparan ini adalah kebijakan ekonomi internasional, yang telah diadopsi sejak Agustus yang telah menghentikan aliran keuangan tidak hanya ke sektor publik tetapi juga sektor swasta Afghanistan."
BACA JUGA: Poles Citra, Taliban Larang Tentaranya Bawa Senjata ke Taman HiburanMiliband bersaksi bahwa stafnya bisa mengkonfirmasi laporan media bahwa warga Afghanistan menjual organ untuk membeli cukup makanan di tengah anjloknya harga mata uang yang telah menurunkan nilainya setidaknya hingga seperempat dari nilai awal.
Anggota senior Kongres pada Komite Hubungan Luar Negeri Senat mengakui bahwa rakyat Afghanistan menderita karena kekhawatiran Amerika tentang memungkinkan kebijakan represif Taliban. Tetapi banyak yang memperingatkan bahaya mengirimkan bantuan. [my/jm]