Sejumlah anggota Kongres Amerika hari Selasa (16/6) mengecam keras para pejabat pemerintah karena tidak mencegah terjadinya serangan dunia maya yang meretas informasi pribadi sedikitnya 4,2 juta pegawai dan bekas pegawai federal – dan mungkin jutaan lainnya.
“Anda benar-benar gagal”, ujar anggota Kongres Jason Chaffetz kepada Kepala Badan Kepegawaian Pemerintah AS (OPM) Katherine Archuleta.
Chaffetz, Ketua Komisi Pengawasan DPR, mengatakan cara kerja OPM mirip dengan orang yang meninggalkan semua jendela dan pintu rumah terbuka lebar, dan berharap tidak ada orang yang akan masuk dan mencuri informasi. “Alangkah kelirunya OPM,” kecamnya.
Chaffetz ingin tahu mengapa informasi pribadi pegawai pemerintah dan pensiunan itu tidak dilindungi dengan sistem enkripsi yang kuat setelah badan pengawas OPM memperingatkan tahun lalu bahwa informasi itu rentan terhadap serangan dunia maya.
Archuleta menanggapi tuntutan itu dengan mengatakan “sistemnya sudah terlalu tua, dan hal itu tidak mungkin dilakukan”. Ditambahkannya, sistem teknologi Amerika kerap diserang oleh negara, penjahat dan pebisnis asing. “Lawan-lawan ini sangat canggih, memiliki cukup anggaran dan fokus” – ujar Archuleta. “Serangan ini tidak akan berhenti dan malahan akan bertambah”.
Dalam dua pekan terakhir ini, Amerika mengatakan telah terjadi dua serangan dunia maya terhadap arsip pegawai pemerintah. Serangan itu – katanya – berlangsung dalam beberapa bulan terakhir dan mungkin lebih lama sebelumnya. Beberapa pejabat menuduh China melakukan serangan itu, walaupun serangan itu masih dalam penyelidikan. China telah membantah keterlibatan mereka.
Dalam dengar pendapat tersebut, Archuleta menolak menjawab beberapa pertanyaan tentang jangkauan serangan itu. Ia mengatakan hanya akan membahas isu-isu semacam itu dalam pertemuan tertutup dan rahasia.
Pejabat-pejabat Amerika mengakui bahwa arsip 4,2 juta pegawai dan bekas pegawai pemerintah telah diretas, antara lain nomor SSN yang merupakan bagian informasi sangat penting bagi seluruh warga Amerika.