Jika dibiarkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan, virus hepatitis bisa membunuh lebih banyak orang pada 2040 daripada gabungan HIV, TB, dan malaria.
WHO setiap tahun melaporkan bahwa virus hepatitis, infeksi hati yang berpotensi mengancam nyawa, memengaruhi lebih dari 350 juta orang di seluruh dunia dan membunuh lebih dari satu juta orang. Sebagian besar penularan dan kematian - 90% - terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Meskipun ada obat untuk hepatitis C dan vaksin untuk hepatitis B, masih sangat sulit mewujudkan dunia yang bebas hepatitis, penyakit berbahaya dan melemahkan. “Dalam 10 tahun ini, kami melihat kemajuan yang sangat luar biasa dalam upaya mengenyahkan virus hepatitis,” kata Oriel Fernandez, direktur senior Program Global Virus Hepatitis di Clinton Health Access Initiative, atau CHAI.
BACA JUGA: Cegah Penularan Hepatitis Akut, Kantin Sekolah Dihimbau untuk DitutupTetapi dana untuk membantu negara-negara miskin membeli obat dan vaksin untuk menyembuhkan dan memberantas penyakit ini masih sulit. Untuk mengatasi masalah ini, Hepatitis Fund dan CHAI pekan depan akan mengadakan konferensi donor pertama di Jenewa. Konferensi itu diharapkan bisa menggalang $150 juta untuk membantu negara-negara yang berkomitmen memberantas virus hepatitis dan telah bertindak untuk menerapkan program-program untuk tujuan ini. Menurut panitia, Mesir, Indonesia, India, dan Vietnam termasuk negara-negara yang telah memulai proses ini.
Hepatitis B menular melalui hubungan seks dan melalui kontak dengan darah, luka terbuka, atau cairan tubuh dari orang yang tertular penyakit tersebut. Namun, penularan utama, adalah dari ibu ke anak dalam proses kelahiran dan persalinan. [ka/jm]