Jerman melaporkan rekor kasus kematian akibat COVID-19, sementara negara itu mulai melakukan lockdown yang lebih ketat hari Rabu ini (16/12). Toko-toko dan sekolah-sekolah ditutup untuk mengurangi angka penularan setiap hari yang tinggi.
Dalam tujuh hari terakhir ini, Jerman mencatat penularan hampir 180 per 100.000 warga. Ini rekor baru dan secara signifikan melampaui jumlah penularan yang dilaporkan minggu lalu oleh Roberth Koch Institute, yaitu 149 per 100.000 warga. Robert Koch Institute adalah badan pencegahan dan pengendalian penyakit Jerman.
Jumlah kasus kematian harian di 16 negara bagian di Jerman juga melonjak menjadi 952 orang, tambah institut itu. Ini jauh lebih besar dibanding kasus kematian harian tertinggi Jumat lalu (11/12) yaitu 598, meskipun angka itu mencakup laporan dua hari dari negara bagian Saxony di bagian timur Jerman, yang tidak melaporkan kasus hari Selasa (15/12). Total jumlah warga yang meninggal akibat pandemi ini mencapai 23.427 orang.
BACA JUGA: Presiden Jerman: Situasi Covid-19 “Sangat Serius”Dihadapi peningkatan kasus yang luar biasa pada Oktober lalu, Jerman telah menerapkan “lockdown yang tidak ketat” pada awal November, yang menutup seluruh bar dan restoran, tetapi masih mengizinkan toko-toko beroperasi. Langkah ini berhasil menurunkan tingkat penularan harian yang baru tetapi tidak menurunkan kasus penularan sehingga negara itu menerapkan lockdown yang lebih ketat.
Selain menutup toko dan mengubah sistem pembelajaran bagi siswa menjadi lewat daring, kebijakan lainnya adalah membatasi pertemuan keluarga saat Natal menjadi dua keluarga saja dan maksimum lima orang. Toko-toko eceran, apotik, pom bensin, bank dan bisnis lain yang dinilai penting – termasuk penjual pohon Natal – dapat tetap buka. [em/ka]