Korea Selatan Bangun Proyek Ekonomi untuk Korea Utara

  • Brian Padden

Menteri Keuangan Korea Selatan Kim Dong-yeon di di Sejong, Korea Selatan, 15 Juni 2017. (Foto: dok).

Korea Selatan ingin membangun dan membiayai proyek-proyek ekonomi Korea Utara yang bisa bisa dilakukan jika kesepakatan nuklir dicapai dengan Amerika.

Menteri Keuangan Korea Selatan, Kim Dong-yeon, Rabu (2/5) mengatakan pemerintah "secara internal bersiap-siap" untuk mengatur, membiayai dan melaksanakan proyek-proyek antar Korea. Tetapi ia juga menekankan pertama-tama Korea Selatan akan mencari dukungan dari komunitas internasional untuk proyek pembangunan Korea Utara, dan hanya akan dilanjutkan jika KTT Amerika-Korea Utara yang diharapkan akan diadakan akhir Mei atau Juni, menghasilkan perjanjian denuklirisasi bersama.

Korea Utara berada di bawah sanksi ketat yang diberlakukan oleh Dewan Keamanan PBB karena uji coba senjata nuklir dan rudalnya, termasuk upaya percepatan program nuklirnya dalam dua tahun terakhir untuk mengembangkan rudal nuklir jarak jauh yang berpotensi mencapai daratan AS. Sanksi internasional melarang 90 persen perdagangan luar negeri negara itu.

Mengupayakan keringanan sanksi dianggap sebagai faktor motivasi utama bagi usaha diplomatik pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un tahun ini yang menunda uji coba rudal dan nuklir lebih jauh, dan terlibat dalam perundingan untuk melucuti senjata nuklirnya.

Tetapi pelonggaran sanksi-sanksi akan mempersulit penegakan janji denuklirisasi Korea Utara. Shin Beom-chul adalah direktur Pusat Keamanan dan Unifikasi di Asan Institute for Policy Studies di Seoul.

"Setelah sanksi dicabut, Korea Utara akan memperoleh otonomi atas perdagangannya, dan mengingat tenaga kerja yang biayanya rendah dan terampil, saya kira ekonomi Korea Utara akan menjadi kuat," kata Shin Beom-Chul.

Presiden AS Donald Trump bersikeras akan tetap memberlakukan sanksi sampai Korea Utara benar-benar melucuti program nuklirnya.

Meski demikian Korea Selatan sedang mempertimbangkan berbagai insentif ekonomi untuk mendorong Kim menjalankan kesepakatan nuklir dengan Trump. Tetapi investasi-investasi ini dilarang oleh sanksi PBB dan untuk melanjutkannya diperlukan pengecualian dari Dewan Keamanan.

Pada pertemuan antar Korea baru-baru ini, Kim dan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in selain setuju untuk meningkatkan kerja sama ekonomi, juga sepakat untuk mendukung denuklirisasi Semenanjung Korea sepenuhnya.[my/jm]