Para pejabat Korea Selatan tidak bersedia berkomentar atas laporan Jepang bahwa Korea Utara bersiap-siap melakukan peluncuran rudal minggu depan. Tapi seorang juru bicara pemerintah mengatakan "Korea Utara belum menetapkan zona bebas terbang atau bebas berlayar," seperti yang biasanya dilakukan sebelum uji coba rudal yang penting.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan Kim Min-seok hari Kamis mengatakan bahwa Korea Utara tidak memberitahu negara-negara tetangganya, termasuk China, ketika melakukan uji coba nuklir awal bulan ini.
Laporan mengenai kemungkinan peluncuran rudal Korea Utara itu disiarkan hari Kamis oleh kantor berita Kyodo, Jepang, yang mengutip seorang pejabat pertahanan Jepang. Laporan Kyodo itu mengatakan para pejabat pertahanan Jepang membuat penilaian mereka berdasarkan aktivitas yang mereka lihat pada fasilitas peluncuran rudal utama Korea Utara lewat pemindaian satelit.
Media Korea Selatan juga mengutip para pejabat pertahanan di Seoul yang mengatakan pemerintah sedang mengawasi meningkatnya aktivitas di fasilitas Tongchang-ri, yang digunakan untuk meluncurkan rudal balistik yang berjarak jangkau lebih dari 10.000 kilometer. Korea Utara mengatakan rudal-rudal itu adalah roket-roket yang meluncurkan satelit ke antariksa, tetapi Korea Selatan, AS dan negara-negara lain mencurigai Pyongyang sedang mengembangkan rudal-rudal yang bisa digunakan untuk menyerang Jepang dan AS.
Sebuah resolusi Dewan Keamanan PBB melarang Korea Utara meluncurkan rudal balistik.
Laporan berita itu muncul sehari setelah pertemuan tingkat tinggi antara AS dan China mengenai sanksi-sanksi terhadap pemerintahan Kim Jong Un karena mengadakan uji coba nuklir keempat pada tanggal 6 Januari. [vm/ii]