Ibukota Korea Utara, Pyongyang dipadati warga yang ikut memeriahkan perayaan ulang tahun ke 100 pendiri negara komunis itu, Kim Il Sung (15/4).
Pemimpin baru Korea Utara Kim Jong Un menyampaikan pidato pertamanya yang disiarkan televisi hari Minggu saat berlangsungnya parade besar militer untuk memperingati ulang tahun ke 100 tahun kakeknya.
Mengenakan pakaian Mao berwarna hitam, Kim mengatakan kepada masa di Pyongyang, ibukota Korea Utara bahwa ia menyampaikan rasa hormat mendalam dan bangga mengenang pemimpin Kim Il Sung dan Kim Jong Il, merujuk kepada kakek dan ayahnya.
Pemimpin berusia 28 tahun itu juga menyampaikan ucapan kepada rekan sebangsanya di Korea Selatan dan diseluruh dunia yang membaktikan diri mereka untuk persatuan dan kemakmuran kedua Korea.
Puluhan ribu orang berkumpul di stadion sepakbola Pyongyang Sabtu (14/4) dalam rangka memperlihatkan dukungan untuk dinasti yang berkuasa di Korea Utara, sehari setelah peluncurkan roket Korut yang gagal. Peluncuran roket tersebut menyebabkan negara komunis itu menuai kritik dari seluruh dunia.
Para hadirin, termasuk anggota militer Korea Utara yang berkekuatan 1,2 juta pasukan, perempuan dalam gaun warna-warni dan laki-laki berjas hitam, duduk di stadion Kim Il Sung untuk mendengarkan pujian bagi keluarga yang sudah berkuasa di negara itu sejak pendiriannya pada 1948.
Sebelum peringatan itu, Kim Jong Un, cucu dari Kim Il Sung dan panglima tertinggi Tentara Rakyat Korea memerintahkan kenaikan pangkat dari 70 perwira militer senior. Kim sendiri terpilih sebagai ketua dari Komisi Pertahanan Nasional Jumat, yang menjadikan dirinya pemimpin tertinggi Korea Utara.
Parlemen juga menyetujui mengalokasikan 16 persen dari anggaran untuk pertahanan, yang menunjukkan tentara akan terus memainkan peran kuat di Korea Utara di bawah pemimpin baru yang masih muda ini. Kim Jong Un mengambil alih kekuasaan Desember setelah ayahnya Kim Yong Il meninggal dunia.
Hari lahir Kim Il Sung pada pada 15 April 1912 dianggap sebagai hari libur Korea Utara yang paling penting.
Mengenakan pakaian Mao berwarna hitam, Kim mengatakan kepada masa di Pyongyang, ibukota Korea Utara bahwa ia menyampaikan rasa hormat mendalam dan bangga mengenang pemimpin Kim Il Sung dan Kim Jong Il, merujuk kepada kakek dan ayahnya.
Pemimpin berusia 28 tahun itu juga menyampaikan ucapan kepada rekan sebangsanya di Korea Selatan dan diseluruh dunia yang membaktikan diri mereka untuk persatuan dan kemakmuran kedua Korea.
Puluhan ribu orang berkumpul di stadion sepakbola Pyongyang Sabtu (14/4) dalam rangka memperlihatkan dukungan untuk dinasti yang berkuasa di Korea Utara, sehari setelah peluncurkan roket Korut yang gagal. Peluncuran roket tersebut menyebabkan negara komunis itu menuai kritik dari seluruh dunia.
Para hadirin, termasuk anggota militer Korea Utara yang berkekuatan 1,2 juta pasukan, perempuan dalam gaun warna-warni dan laki-laki berjas hitam, duduk di stadion Kim Il Sung untuk mendengarkan pujian bagi keluarga yang sudah berkuasa di negara itu sejak pendiriannya pada 1948.
Sebelum peringatan itu, Kim Jong Un, cucu dari Kim Il Sung dan panglima tertinggi Tentara Rakyat Korea memerintahkan kenaikan pangkat dari 70 perwira militer senior. Kim sendiri terpilih sebagai ketua dari Komisi Pertahanan Nasional Jumat, yang menjadikan dirinya pemimpin tertinggi Korea Utara.
Parlemen juga menyetujui mengalokasikan 16 persen dari anggaran untuk pertahanan, yang menunjukkan tentara akan terus memainkan peran kuat di Korea Utara di bawah pemimpin baru yang masih muda ini. Kim Jong Un mengambil alih kekuasaan Desember setelah ayahnya Kim Yong Il meninggal dunia.
Hari lahir Kim Il Sung pada pada 15 April 1912 dianggap sebagai hari libur Korea Utara yang paling penting.