Koridor Bantuan Gaza Melalui Siprus Bisa Dibuka pada Minggu

Para pengunjuk rasa memblokir jalan bantuan kemanusiaan menuju Jalur Gaza di perbatasan Nitzana dengan Mesir di Israel selatan Jumat, 2 Februari 2024. (AP/Tsafrir Abayov)

Presiden Komisi Eropa Ursula Von der Leyen, Jumat (8/3) mengatakan bahwa inisiatif untuk mengirimkan bantuan ke Gaza melalui pelabuhan maritim Siprus yang diuraikan pada Kamis malam oleh Presiden Joe Biden dalam pidato kenegaraannya dapat dimulai pada hari Minggu, atau bahkan lebih cepat.

Berbicara pada konferensi pers bersama hari Jumat dengan Presiden Siprus Nikos Christodoulides di Siprus, Von der Leyen mengatakan koridor tersebut hampir dibuka, dan dapat beroperasi pada hari Minggu, dan mungkin sedini hari Sabtu, dengan uji coba awal diluncurkan pada hari Jumat.

Dalam pidato kenegaraan tahunannya di hadapan Kongres, Presiden Biden mengatakan militer AS akan “memimpin misi darurat untuk membangun dermaga sementara di Mediterania di pantai Gaza yang dapat menerima pengiriman dalam jumlah besar yang membawa makanan, air, obat-obatan, dan tempat penampungan sementara.”

BACA JUGA: Biden Perintahkan Militer AS Bangun Pelabuhan di Gaza untuk Fasilitasi Bantuan

Pernyataan bersama yang dikeluarkan pada hari Jumat dari Komisi Eropa, Jerman, Yunani, Italia, Belanda, Republik Siprus, Uni Emirat Arab, Inggris, dan Amerika Serikat secara resmi mengumumkan rencana untuk membuka koridor tersebut.

“Koridor maritim ini dapat – dan harus – menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan dan komoditas komersial ke Gaza melalui semua rute yang memungkinkan,” bunyi pernyataan itu. “Kami akan terus bekerja sama dengan Israel untuk memperluas pengiriman melalui darat, mendesak Israel untuk memfasilitasi lebih banyak rute dan membuka penyeberangan tambahan untuk memberikan lebih banyak bantuan kepada lebih banyak orang.”

Dalam jumpa pers pada hari Kamis, seorang pejabat senior pemerintah Amerika mengatakan kepada para wartawan bahwa fitur utama pelabuhan tersebut adalah dermaga sementara yang akan menyediakan kapasitas untuk ratusan truk bantuan tambahan setiap hari, dengan pengiriman awal dilakukan melalui Siprus dengan dukungan militer AS dan mitra-mitra koalisi dan sekutu.

BACA JUGA: Pembangunan Pelabuhan di Gaza Dinilai Sebagai Ketidakmampuan AS Tekan Israel

Pejabat itu mengatakan AS akan berkoordinasi dengan Israel mengenai persyaratan keamanan di darat dan bekerja sama dengan PBB serta LSM kemanusiaan dalam distribusi bantuan di Gaza.

Pejabat itu mengatakan operasi tersebut akan memakan waktu “beberapa minggu” untuk perencanaan dan pelaksanaannya. “Pasukan yang diperlukan untuk menyelesaikan misi ini sudah ada di wilayah tersebut atau akan segera dipindahkan ke sana.”

Pejabat itu mengatakan tidak akan ada pasukan Amerika yang mendarat di Gaza. Sebaliknya, militer AS akan menggunakan “kemampuan uniknya” untuk membangun fasilitas dari lepas pantai. [lt/uh]