Korea Selatan akan mulai menawarkan vaksin COVID-19 produksi Novavax Inc. di rumah sakit, panti jompo, dan pusat kesehatan masyarakat mulai pekan depan. Para pejabat negara itu mengatakan, vaksin tersebut akan dimanfaatkan sebagai senjata tambahan untuk melawan lonjakan omicron yang berkembang pesat.
Negara tersebut melaporkan rekor 54.122 kasus baru virus corona pada Kamis (10/2), menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA). Jumlah itu merupakan peningkatan 12 kali lipat dari tingkat harian yang terlihat pada pertengahan Januari, ketika omicron pertama kali menjadi jenis yang dominan di negara itu.
Tetapi para pejabat itu juga mengungkapkan bahwa tingkat vaksinasi yang tinggi di negara itu akan mencegah terjadinya ledakan penyakit yang serius dan kematian. Pada Kamis (10/2), 86 persen warga Korea Selatan telah divaksinasi lengkap dan 56 persen telah menerima suntikan booster melalui program imunisasi massal yang sebagian besar bergantung pada vaksin Pfizer dan Moderna.
BACA JUGA: Korsel Setujui Uji Coba Fase III Vaksin SK BioscienceVaksin protein Novavax, yang mirip dengan vaksin yang digunakan selama bertahun-tahun untuk melawan penyakit seperti flu biasa dan hepatitis B, kemungkinan dapat meyakinkan orang-orang yang ragu untuk menggunakan vaksin COVID-19 lain yang dirancang dengan teknologi yang lebih baru, kata pejabat KDCA Lim Sook-young.
Vaksin Novavax diproduksi oleh SK Bioscience, perusahaan Korea Selatan yang menjadi mitra Novavax Inc. Perusahaan itu dikontrak untuk memproduksi 40 juta dosis, yang semuanya akan digunakan secara lokal. Lim mengatakan SK mengirimkan 551.000 dosis pada Kamis dan akan menyerahkan 294.000 dosis lagi pada Jumat.
“Kami berencana untuk secara aktif menggunakan Novavax pada orang yang belum divaksinasi dan berusia 18 tahun atau lebih, terutama kelompok berisiko tinggi termasuk pasien yang dirawat di rumah sakit, warga lanjut usia dan orang-orang cacat yang berisiko lebih besar terkena penyakit serius dan kematian,'' kata Lim dalam keterangannya kepada pers.
Your browser doesn’t support HTML5
Korea Selatan telah secara signifikan melonggarkan pembatasan karantina dan mengubah respons COVID-19 seputar perawatan di rumah dan pengujian antigen cepat saat negara itu berjuang untuk menghadapi gelombang infeksi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dipicu oleh varian omicron yang menular cepat.
KDCA mengatakan 282 pasien tercatat dalam kondisi serius atau kritis pada Kamis (10/2), tetapi Kementerian Kesehatan mengatakan kurang dari 20 persen unit perawatan intensif negara yang ditunjuk untuk perawatan COVID-19 yang telah terisi. Namun demikian, para pakar mengatakan beban kasus yang melonjak di negara itu kemungkinan akan meningkatkan kasus rawat inap dalam beberapa pekan mendatang. [ab/uh]