Korea Utara untuk sementara melarang kunjungan turis asing sebagai tanggapan atas wabah virus baru yang membahayakan di negara tetangganya, China. Tergantung berapa lama larangan itu berlaku, langkah itu kemungkinan akan merugikan ekonomi Korea Utara, yang menghadapi sanksi berat namun tertolong karena arus kunjungan masuk wisatawan China yang melimpah belakangan ini.
Mulai Rabu (22/1), Korea Utara menutup perbatasannya bagi turis asing, menurut Young Pioneer Tours, perusahaan yang berbasis di China dan menawarkan layanan wisata ke Korea Utara. Dalam situsnya, perusahaan itu mengatakan, tidak jelas hingga kapan larangan itu diberlakukan, namun pihak berwenang Korea Utara mengatakan akan membuka kembali perbatasannya segera setelah mereka menerapkan langkah-langkah pencegahan.
BACA JUGA: Virus Corona Dikhawatirkan Meluas di China saat Liburan ImlekVirus baru itu diketahui bisa menimbulkan penyakit gangguan pernafasan seperti pneumonia. Dinamakan corona, virus yang diyakini dapat ditularkan antar manusia itu berasal dari Wuhan, sebuah kota di bagian tengah China. Virus itu telah menginfeksi lebih dari 500 orang, dengan 17 di antara mereka dilaporkan tewas. Kasus tersebut juga dilaporkan muncul di sejumlah negara lain, termasuk Korea Selatan, Jepang, Thailand dan AS.
Ini bukan kali pertama Korea Utara melarang kunjungan turis asing sebagai tanggapan terhadap wabah penyakit menular di luar negeri. Pada 2014, negara itu menutup perbatasannya selama empat bulan sewaktu terjadi wabah Ebola, meskipun penyakit itu tidak pernah mencapai Asia. Korea Utara juga membatasi sejumlah kunjungan sewaktu wabah SARS merebak pada 2003. [ab/uh]