Korut Tolak Tawaran Bantuan Kemanusiaan Korsel

Petugas KSM (Korean Sharing Movement) di Seoul, Korea Selatan, tengah memeriksa obat-obatan untuk pencegahan malaria yang rencananya akan dikirimkan ke Korea Utara, 26 Mei 2017 (Foto: dok).

Sejauh ini, Korea Utara telah menolak tawaran Presiden Korea Selatan Moon Jae-in memberi bantuan kemanusiaan yang tidak bersyarat dan kerjasama.

Sejak memangku jabatan awal Mei, pemimpin liberal Korea Selatan yang baru itu telah berusaha menyeimbangkan dukungan kuat pada penangkal militer dan sanksi internasional atas provokasi nuklir dan misil balistik Pyongyang, dengan peningkatan dialog dan kerjasama antara kedua Korea.

Pemerintah di Seoul telah menyetujui banyak permohonan dari organisasi-organisasi amal swasta untuk menawarkan bantuan guna mengurangi kemiskinan yang luas dan keadaan kesehatan yang buruk di Korea Utara, di mana 84 persen rumah tangga menderita konsumsi pangan yang buruk, sepertiga anak-anak menderita kekurangan gizi, dan angka kematian bayi 33 persen, menurut PBB.

Tetapi pemerintahan Kim Jong-un di Pyongyang tidak mengizinkan usaha pendekatan ini, dengan alasan dukungan Seoul pada sanksi Dewan Keamanan PBB yang diberlakukan untuk menghukum Pyongyang atas provokasi misil balistiknya baru-baru ini.

Pekan lalu, Korea Utara menolak masuk Korean Sharing Movement (KSM), organisasi bantuan swasta yang menyediakan insektisida, peralatan diagnosa dan kelambu untuk mencegah malaria.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Korea Utara mempunyai lebih dari 7.000 orang penderita malaria pada tahun 2015. Proyek-proyek bantuan lain juga sedang menunggu persetujuan dari Korea Utara. [gp]