Ada harapan baru bahwa KTT para pemimpin Uni Eropa yang diadakan hari Kamis untuk membahas krisis keuangan akan menghasilkan kesepakatan untuk Yunani yang terlilit hutang setelah dua negara anggota Uni Eropa yang terkuat mengatakan setuju.
Tidak ada rincian yang dicapai tentang apa yang disepakati dua negara kuat Eropa, Perancis dan Jerman, Rabu sore mengenai penyelamatan Yunani. Tetapi, sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah diadakannya pertemuan antara Presiden Prancis Nicolas Sarkozy dan Kanselir Jerman Angela Merkel menyebutkan rencana itu akan memasukkan sektor perbankan, tuntutan utama Jerman.
Para pemimpin 27 negara anggota Uni Eropa akan membahas usul itu dalam KTT di Brussels, setelah meningkatnya kepanikan dalam pasar uang. Keprihatian meluas ke luar negara yang mengalami kegoncangan keuangan, Yunani, Portugal dan Irlandia, yang menerima paket bantuan Uni Eropa, mencapai Spanyol dan Italia.
Minggu lalu, Dana Moneter Internasional mengingatkan bahwa krisis Yunani bisa mengancam negara-negara lain yang menggunakan mata uang euro. Para pakar mengatakan bahwa Yunani akan membutuhkan dana talangan kedua sekitar 157 milyar dolar.
Berbicara kepada wartawan hari Rabu, ketua Komisi Eropa Jose Manuel Barroso mengatakan masalah yang dihadapi 17 negara pengguna euro bisa berdampak serius pada perekonomian global.
“Semua negara harus realistik. Situasi ini serius dan memerlukan tanggapan. Jika tidak, dampak buruknya akan terasa di seluruh pelosok dan di luar Eropa,” ujarnya.
Barroso menguraikan apa yang diperlukan untuk mengatasi krisis itu, termasuk mengatasi krisis utang Yunani dan sektor perbankannya yang bermasalah, serta membuat dana talangan zona euro lebih lentur.
Ekonom Venessa Rossi dari lembaga kebijakan Chatham House di London, mengatakan adalah penting bagi para pemimpin Uni Eropa mencapai kesepakatan jelas mengenai Yunani pada KTT itu.
“Apabila mereka tidak mencapai kesepakatan itu, saya rasa spekulasi mengenai negara-negara lain yang bermasalah akan menjadi lebih buruk, sehingga kita akan mendapati diri kita berada dalam krisis yang meluas,” kata Rossi.
Rossi mengatakan Uni Eropa harus membahas sentimen yang meluas bahwa Yunani akan gagal membayar kewajiban utangnya, walaupun Uni Eropa memilih menggunakan istilah yang tidak terlalu mengkhawatirkan.
“Kita harus benar-benar jelas mengenai berapa besar uang yang harus diberikan, apa yang akan terjadi pada beberapa tahun ke depan setelah pendanaan itu dijamin, dan bahwa ini adalah betul merupakan ambang batas bagi lembaga-lembaga pemberi pinjaman untuk menyebutnya sebagai restrukturisasi,” ujar Rossi lebih lanjut.
Rossi dan para ekonom lainnya yakin bahwa apabila para pemimpin Uni Eropa menangguhkan keputusan sulit sekali lagi, krisis keuangan zona euro akan terus memburuk pada musim panas ini, mengakibatkan kondisi yang lebih sulit pada musim gugur mendatang.