Presiden wilayah otonomi Kurdi Irak Massoud Barzani mengatakan kepada badan legislatif daerah dalam pidato hari Kamis (3/7) bahwa "inilah waktunya untuk memutuskan nasib sendiri dan tidak menunggu orang lain untuk memutuskan nasib kita."
Barzani meminta anggota parlemen membentuk sebuah komite yang akan mengatur referendum dan menentukan tanggal pemungutan suara.
Ini terjadi beberapa hari setelah parlemen baru Irak mengakhiri sesi pertama sejak pemilu bulan April, tanpa memilih perdana menteri baru.
Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki telah diserbu tuntutan yang semakin gencar supaya ia mundur dan membiarkan parlemen Irak memilih perdana menteri baru. Sejauh ini, belum ada tanda-tanda ia akan mundur.
Pemerintahan Obama menyatakan Irak harus tetap bersatu jika ingin mengatasi perselisihan yang telah menewaskan ribuan orang dan mengancam menjatuhkan pemerintahnya.