Peristiwa Halabja adalah serangan gas beracun yang diperintahkan mantan diktator Irak Saddam Hussein atas kota Halabja tahun 1988 yang menewaskan 5.000 warga Kurdi.
Warga Kurdi di seluruh dunia memperingati 25 tahun serangan gas beracun yang diperintahkan mantan diktator Irak Saddam Hussein di kota Kurdi Halabja. Serangan itu menewaskan sekitar 5.000 warga Kurdi Irak dan melukai sekitar 10.000 orang.
Gedung Putih Sabtu ini mengeluarkan pernyataan untuk menghormati keluarga mereka yang tewas dalam "pembantaian mengerikan" itu dan berjanji akan memastikan pelaku kejahatan tersebut dituntut bertanggung jawab.
Helikopter dan pesawat tempur pemerintah Irak menjatuhkan bom gas saraf dan gas mustard di Halabja pada tanggal 16 Maret 1988. Ini adalah salah satu pembantaian paling terkenal dalam kampanye "Anfal" Saddam Hussein terhadap Irak utara yang didominasi penduduk Kurdi.
Pada tahun 2011, parlemen Irak memutuskan untuk mengakui serangan kimia maut di Halabja sebagai "genosida."
Pemerintah Irak pasca-Saddam mengeksekusi Hassan al-Majid, sepupu Saddam yang juga dikenal dengan julukan "Chemical Ali," pada bulan Januari 2010 atas perannya dalam serangan gas beracun dan kejahatan terhadap kemanusiaan lainnya.
Gedung Putih Sabtu ini mengeluarkan pernyataan untuk menghormati keluarga mereka yang tewas dalam "pembantaian mengerikan" itu dan berjanji akan memastikan pelaku kejahatan tersebut dituntut bertanggung jawab.
Helikopter dan pesawat tempur pemerintah Irak menjatuhkan bom gas saraf dan gas mustard di Halabja pada tanggal 16 Maret 1988. Ini adalah salah satu pembantaian paling terkenal dalam kampanye "Anfal" Saddam Hussein terhadap Irak utara yang didominasi penduduk Kurdi.
Pada tahun 2011, parlemen Irak memutuskan untuk mengakui serangan kimia maut di Halabja sebagai "genosida."
Pemerintah Irak pasca-Saddam mengeksekusi Hassan al-Majid, sepupu Saddam yang juga dikenal dengan julukan "Chemical Ali," pada bulan Januari 2010 atas perannya dalam serangan gas beracun dan kejahatan terhadap kemanusiaan lainnya.