Juru bicara penanganan kasus virus corona, Dr Achmad Yurianto mengatakan jumlah pasien yang positif terjangkit virus corona pada Jumat (6/3) sore hari ini bertambah, sehingga total kasus WNI yang positif terjangkit virus itu saat ini berjumlah empat orang.
Yuri menjelaskan kasus yang disebutnya kasus ketiga dan keempat tersebut melakukan kontak dekat dengan pasien positif corona pada kasus pertama.
Sebelumnya, kata Yuri, pihak kementerian kesehatan melakukan penulusuran terhadap orang-orang yang diduga melakukan kontak dekat dengan pasien pada kasus ke satu di tempat dansa Amigos, Jakarta Selatan pada beberapa waktu lalu.
Dari hasil penelusuran tersebut terjaring 80 orang yang terdiri dari pegawai serta tamu, hingga tukang parkir tempat klub dansa tersebut. Dari jumlah tersebut , kemudian pihak Kemenkes mengerucutkan lagi menjadi 20 orang hingga tujuh orang yang diduga melalukan kontak dekat dengan pasien positif corona kasus pertama.
Dari tujuh orang tersebut, dua orang berdasarkan hasil labolatorium hasilnya menunjukkan positif terjangkit virus corona.
“Dari tujuh orang ini kita dapatkan dua orang confirmed positif, yang kita sebut sebagai kasus nomor tiga dan empat,” ujar Yuri di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (6/3).
Lanjutnya, pasien kasus ketiga dan keempat ini sudah diisolasi di RS Pusat Infeksi Sulianti Saroso. Keduanya saat ini menderita batuk dan pilek, namun tidak disertai dengan sesak napas. Suhu tubuh mereka saat ini adalah antara 37,6-37,7 derajat celcius.
Yuri, tidak membeberkan jenis kelamin kedua pasien itu, namun usia mereka berkisar antara 32 hingga 34 tahun. Mereka akan diisolasi selama 14 hari ke depan.
Lima orang lainnya yang diduga tertular masih akan menjalani observasi lanjutan untuk meyakinkan bahwa semuanya tidak terkena virus corona.
Dalam kesempatan tersebut, Yuri juga melaporkan perkembangan observasi 188 anak buah kapal (ABK) kapal pesiar "World Dream" di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu.
Memasuki hari keenam semuanya masih dinyatakan negatif tertular virus corona.
BACA JUGA: Pemerintah Karantina 188 WNI ABK "World Dream" di Pulau Sebaru Kecil“Baik secara psikologis maupun fisik tidak ada permasalahan. Sehingga diharapkan dalam waktu tidak lama lagi setelah 14 hari kita akan melakukan pemeriksaan lagi, dan kemudian bisa kita kembalikan ke keluarga masing-masing. Dari 188 ini ada 16 ABK perempuan, dan salah satunya sedang dalam kondisi hamil tiga bulan. Suaminya juga ada di sana. Kondisi kehamilan dan ibunya bagus, tidak ada masalah,” jelas Yuri.
Sedangkan untuk ABK kapal pesiar "Diamond Princess" yang berjumlah 69 orang yang juga masih diobservasi di Pulau Sebaru, terdapat satu orang yang dicurigai tertular virus corona. Orang tersebut kinisudah diisolasi.
“Dari 69 ini ada satu yang kita pisahkan. Meskipun kondisi fisiknya baik, tetapi kita mencurigai kemungkinan suspect dia tertular COVID-19. Dan sekarang sudah kita isolasi di Rumah Sakit Persahabatan. Ada 10 orang tim medis yang bersama-sama mereka menjemput ke Jepang, dan ini kita juga minta untuk melaksanakan layanan kepada mereka. Dan sekaligus kita observasi karena mereka kontak dekat. Data awal untuk 10 tenaga medis ini seluruhnya negatif, dan hasilnya bagus. Kemudian kita bantu juga dengan penambahan 20 tim medis, sehingga totalnya nanti akan menjadi 30 untuk mendukung khusus 'Diamond Princess',” jelasnya.
BACA JUGA: 69 WNI Awak “Diamond Princess” Tiba di IndonesiaLanjutnya, untuk pelacakan kasus di Bali, pihaknya melakukan penelusuran pasca adanya warga negara Jepang yang datang ke Bali sebagai turis dari 15 hingga 19 Februari dan kembali ke Jepang pada 22 Februari lalu dinyatakan positif virus corona.
Yuri menjelaskan pihaknya telah melakukan penelusuran langsung kepada hotel tempat WN Jepang tersebut menginap dan melakukan pemeriksaan kepada kru hotel dan supir yang melayani keluarga turis tersebut. Namun sejauh ini, uji lab menunjukkan mereka tidak tertular virus corona.
BACA JUGA: Indonesia Positif Korona, Insentif Pariwisata Tetap Berjalan“Termasuk juga beberapa room boy yang kemudian kontak dalam relatif dekat karena memberikan room service dan sebagainya, 11 orang. Keseluruhan dari pemeriksaan virusnya negatif. Namun pemantauan untuk 11 hari ke depannya masih dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan provinsi Bali. Sampai dengan saat ini tidak ada laporan di antara mereka yang mengalami masalah kesehatannya. Mudah-mudahan ini tetap baik sampai dengan observasi selesai,” pungkasnya. [gi/ab]