Laporan: 220 Tentara Rusia Tewas dalam Pertempuran di Ukraina

Tentara separatis pro-Rusia melakukan patroli di Stakhanov, Ukraina timur (foto: dok). Rusia membantah mengenai keterlibatan militernya dalam konflik di sana.

Sebuah laporan menyatakan sedikitnya 220 tentara Rusia tewas dalam pertempuran di Ukraina Tenggara tahun lalu.

Sebuah laporan yang didasarkan pada informasi yang dikumpulkan Boris Nemtsov, tokoh oposisi Rusia yang dibunuh, menyatakan, sedikitnya 220 tentara Rusia tewas dalam pertempuran di Ukraina Tenggara tahun lalu, meskipun ada bantahan dari Rusia mengenai keterlibatan militernya dalam konflik di sana.

Menurut laporan tersebut, sekitar 150 tentara tewas dalam pertempuran di pusat jalur kereta api yang strategis di Ilovaisk, sementara 70 lainnya meninggal tahun ini dalam pertempuran di sekitar kota Debaltseve.

Laporan itu menyatakan, pasukan militer Rusia memaksa para tentara itu untuk resmi mengakhiri kontrak mereka dengan militer sebelum mengirim mereka ke Ukraina sebagai sukarelawan.

Menurut laporan itu, Kementerian Pertahanan menjanjikan ganti rugi kepada keluarga tentara yang terluka atau tewas, tetapi belum merealisasikan komitmen tersebut.

Laporan setebal 64 halaman yang dilansir hari Selasa itu didasarkan pada pernyataan para saksi mata dan laporan media, serta informasi dari keluarga tentara Rusia yang diduga tewas di Ukraina. Laporan itu muncul sementara Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry dijadwalkan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Sochi dalam lawatan pertamanya ke Rusia, sejak hubungan kedua negara memburuk terkait perbedaan pendapat mengenai Ukraina dan Suriah.

Pihak berwenang Rusia dengan keras membantah tuduhan bahwa mereka mendukung pemberontakan separatis di Ukraina dan Kremlin juga menolak mengomentari laporan tersebut.

Laporan itu dikemukakan oleh anggota RPR-PARNAS, partai oposisi yang dipimpin Nemtsov. Pemimpin oposisi ini ditembak mati pada 27 Februari lalu. Lima tersangka telah ditangkap dalam kasus pembunuhan itu, tetapi para investigator menyatakan motif pembunuhan masih belum jelas.