Sebuah laporan rahasia telah menimbulkan kekhawatiran bahwa China berusaha mempengaruhi partai-partai politik Australia selama satu dekade terakhir. Investigasi terhadap skala campur tangan asing di Australia yang diperintahkan oleh Perdana Menteri Malcolm Turnbull pada tahun 2016 ini memicu proposal undang-undang baru yang akan melarang sumbangan asing untuk kandidat politik.
Media Australia mengklaim laporan itu merinci luasnya campur tangan China di Australia.
Perdana Menteri Malcolm Turnbull mengatakan isinya dirahasiakan tetapi bocoran laporan itu menunjukkan China telah berusaha mempengaruhi setiap tingkat pemerintahan di Australia sampai ke dewan lokal dan berusaha melemahkan partai-partai politik utama.
Salah satu kontributor laporan itu adalah John Garnaut, mantan penasihat pemerintah yang sekarang mengelola perusahaan konsultan.
Baca juga: China: Kekhawatiran Soal "Hegemoni" China Tidak Beralasan
Garnaut tidak mengomentari dokumen rahasia itu secara terbuka, tetapi memberi peringatan tentang pengaruh China di Australia ketika dia memberikan keterangan di depan Komite Angkatan Bersenjata DPR AS pada Maret.
"Di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping yang tidak kenal kompromi, kegiatan China semakin berani dan begitu agresif sehingga kita tidak bisa lagi mengabaikannya," ungkap Garnaut.
Dokumen rahasia itu membantu meyakinkan Canberra untuk membahas undang-undang campur tangan asing baru, yang diajukan ke parlemen federal tahun lalu tetapi belum disetujui. Para pejabat menekankan bahwa undang-undang itu tidak menyebutkan suatu negara, meskipun para analis yakin langkah-langkah itu terutama ditujukan kepada China.
Pekan lalu, direktur jenderal Organisasi Intelijen Keamanan Australia, Duncan Lewis, mengatakan negaranya menghadapi campur tangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari luar negeri.
"Para aktor asing secara terselubung berusaha mempengaruhi dan membentuk pandangan masyarakat Australia, media Australia, pejabat pemerintah Australia," ujar Lewis.
Beijing sebelumnya menuduh Perdana Menteri Turnbull anti-China, dan meracuni hubungan bilateral.
Turnbull harus menapaki jalur diplomatik yang peka. China adalah mitra dagang terbesar Australia, sementara aliansi militer Canberra dengan Amerika Serikat yang sudah lama terjalin merupakan inti strategi keamanan nasionalnya. [as/ds]