Layanan Pakai Cicil, Cicilan Ringan untuk Beli Telpon Pintar

ARSIP - Pelajar sekolah menengah mencoba telepon pintar Galaxy S8 Plus di toko milik Samsung di Seoul, Korea Selatan, Kamis, 27 April 2017 (foto: AP Photo/Ahn Young-joon)

Hingga baru-baru ini, Javier, seorang juru masak biasa berusia 60 tahun, masih belum mampu untuk membeli sebuah telpon pintar.

Saat ini, terima kasih pada sebuah perusahaan di Silicon Valley, Javier memiliki Galaxy S8, salah satu telpon pintar paling canggih buatan Samsung. Javier mengatakan ia mengandalkan banyak hal pada telepon pintarnya.

Sebulan sekali, ia pergi ke toko telepon selular dekat San Fransisco untuk membayar cicilan. Kalau ia tidak membayar cicilan, teleponnya akan terkunci. Tidak bisa menonton YouTube, tidak bisa memanfaatkan Skype, tidak bisa mengakses Facebook. Namun ia tidak pernah menunggak cicilan.

Banyak orang yang tidak mampu beli telpon pintar

Di seluruh dunia, makin banyak orang yang mengandalkan telpon pintarnya untuk terhubung ke internet, meskipun demikian, untuk banyak orang harganya masih terlalu mahal. Untuk kurang lebih 1 dari 10 konsumen di Amerika tanpa rekam jejak finansial – tidak ada riwayat perbankan atau angka kredit – susah sekali untuk membeli telpon pintar bahkan untuk satu skema cicilan ringan yang ditawarkan oleh operator-operator besar.

Javier, yang menolak untuk memberitahun nama belakangnya karena ia adalah seorang imigran tanpa dokumen sah, sudah tiga kali mencicil pada PayJoy, sebuah perusahaan yang didirikan mantan karyawan Google. PayJoy menawarkan model pakai-cicil untuk pasar telepon pintar yang ditujukan khususnya pada para pelanggan dengan sedikit riwayat kredit atau riwayat kredit yang buruk.

“Kami bekerja dengan kaum imigran dari seluruh dunia yang datang ke AS, dan kami bekerja dengan warga Amerika yang berada di luar sistem keuangan,” ujar Doug Ricket, direktur utama PayJoy, dan mereka dapat memperoleh sebuah telpon pintar yang bagus. Dan untuk PayJoy, kami ucapkan, “Selamat datang ke abad 21 dan dapatkan semua aplikasi modern.”

Cara baru untuk memprediksi risiko kredit seseorang

PayJoy memprediksi risiko kredit seseorang berbeda dengan kebanyakan perusahaan. Seorang pelanggan menyerahkan profil Facebooknya, nomor telepon, dan kartu tanda pengenal resmi yang dikeluarkan pemerintah. PayJoy menentukan tingkat risiko orang tersebut sebelum menawarkan kredit untuk pembelian telepon. Kemudian, sang pelanggan memilih rencana cicilan dan menyerahkan uang muka. Penelitian PayJoy telah menemukan bahwa profil Facebook dapat berguna dalam menentukan identitas seseorang.

“Kami mulai dari kumpulan orang yang tidak memiliki angka kredit tradisional dan kami dapat berkata untuk sebagian besar dari mereka, kami sebenarnya dapat menemukan sesuatu yang tidak dapat ditemukan lembaga kredit lainnya,” ujar Ricket.

Menunggak cicilan berarti tidak dapat nonton YouTube

Apabila seorang pelanggan tidak membayar cicilan hingga jam 5 sore pada tanggal jatuh tempo, PayJoy akan mengunci telepon dari jauh. Seseorang hanya dapat melakukan panggilan darurat atau menelpon layanan pelanggan PayJoy. Pelanggan dapat melihat teman-temannya mengirim sms atau pesan lewat Facebook, namun mereka tidak dapat membuka telepon untuk membaca pesan-pesan yang dikirimkan.

“Sekarang, apabila kita melihat dari persepsi internasional, kita lihat lebih banyak orang yang beralih dari telepon lipat ke telepon pintar, dan orang-orang beralih dari telepon engan fitur yang sangat sederhana kepada telepon yang dapat menangani Facebook, peta, dan Instagram,” ujar Ricket.

Apabila pelanggan memutuskan tidak jadi mencicil, mereka dapat mengembalikan teleponnya tanpa dikenakan penalti. Namun apabila mereka telah melunasi semua cicilannya, mereka dapt mencicil untuk model yang lebih canggih lagi. PayJoy mendapatkan uang dari bunga yang dikenakan – sebesar hingga 50 persen pada kasus-kasus tertentu – dari harga eceran telepon.

Mengembangkan usaha hingga Afrika, Asia, dan India

Perusahaan ini menjalankan usahanya di Amerika Serikat dan Mexico dan berencana untuk mengembangkan usahanya ke Kenya, Tanzania, Asia Tenggara, dan India. Sejauh ini, PayJoy hanya menawarkan skema ini pada telepon pintar berbasis Android, sistem operasi ciptaan Google, namun Ricket berharap suatu hari perusahaannya dapat menawarkan skema yang sama untuk iPhones.

Visi PayJoy adalah tidak hanya sekedar menjadi perusahaan telepon pintar, namun menjadi perusahaan pembiayaan, menawarkan para pelanggan cara untuk menggunakan teleponnya sebagai jaminan untuk melunasi televisi dan barang-barang rumah tangga lainnya.

“Begitu pelanggan menerima telepon pintarnya, mereka dapat menggunakan telepon pintarnya untuk membeli telepon pintar lewat PayJoy atau menjaminkan telepon pintar yang ada untuk mendapatkan pembiayaan untuk pembelian TV atau sofa,” ujar Ricket.

Apabila PayJoy sukses, orang-orang di pasar berkembang dapat meningkatkan pilihan telepon pintarnya ke model yang lebih canggih, dan mendapatkan cara baru untuk membiayai pembelian barang yang mereka lakukan. [ww]