Para pejabat Afghanistan, Kamis (28/11) menyatakan, ledakan-ledakan terpisah di bagian utara negara itu menewaskan sedikitnya 16 orang, kebanyakan di antara mereka adalah perempuan dewasa dan anak-anak.
Bom pinggir jalan menghantam kendaraan sipil yang menuju ke acara pesta pernikahan, Rabu malam (28/11), menewaskan sedikitnya 15 orang, termasuk enam perempuan dewasa, enam anak perempuan dan dua bayi, serta seorang supir lelaki, sebut Nasrat Rahimi, juru bicara Kementerian Dalam Negeri. Ia mengatakan dua warga sipil lainnya cedera dalam ledakan di Kunduz, provinsi di bagian Timur laut.
Beberapa jam kemudian, baku tembak dan ledakan di sebuah pos pemeriksaan keamanan menewaskan sedikitnya seorang polisi, kata Mohammad Nooragha Faizi, juru bicara kepolisian di Sari Pul, provinsi di bagian utara.
Ia mengatakan militan di dalam kendaraan yang membawa bahan peledak berhenti di pos pemeriksaan tersebut Kamis pagi, kemudian melepaskan tembakan sambil melarikan diri. Faizi mengatakan mereka tampaknya meledakkan bom itu dari jarak jauh setelah pergi, meskipun penyelidikan masih berlangsung.
Kementerian Dalam Negeri sendiri menyalahkan Taliban sebagai pelaku kedua serangan tersebut. Kelompok pemberontak itu belum berkomentar.
Sebuah pernyataan dari kantor Presiden Afghanistan Ahsraf Ghani mengatakan Ketua Gabungan Kepala-Kepala Staf AS Mark Milley bertemu dengan Ghani di Kabul, Kamis (28/11), dan memastikan bahwa AS akan tetap berkomitmen untuk memerangi terorisme. [uh/ab]